Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dunia Alter Sosial Media, Antara Ingin Menjadi Orang Lain atau Pribadi Liar Sesuai Imajinasi

9 Mei 2021   09:10 Diperbarui: 9 Mei 2021   09:20 4906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun alter punya dunianya sendiri, seperti topeng. Sumber: diadona

Sebagai orang yang bekerja di dunia digital, terutama di sosial media, membuat saya mengamati segala hal yang terjadi di dunia maya tersebut. Menurut saya, dunia sosial media dibagi menjadi beberapa layer, akun personal, akun fake, hingga akun alter.

Akun alter sebenarnya sebuah fenomena lama yang jarang tersentuh. Tapi meskipun begitu, fenomena ini selalu ramai dengan berbagai drama dan intrik dari mereka yang bermain dunia alter.

Dunia alter merupakan dunia serba fake alias bukan seperti di dunia realita. Bedanya dengan akun pribadi di sosial media, pemilik akun alter cenderung melakukan 'impersonate' sesuatu yang bukan dirinya di dunia nyata secara lepas.

Bahkan tidak jarang dijumpai akun alter di sosmed, mencoba menjadi pribadi yang lain sesuai dengan imajinasi liarnya. Mulai akun alter seperti 'artis' atau 'psikolog' atau akun alter yang menjurus ke 18+.

Perbedaan lain dengan akun pribadi, yaitu jika akun pribadi, biasanya hanya sekadar melakukan 'dunia tipu-tipu'. Biasanya, sering memakai username nama asli, senangnya posting jalan-jalan.

Tujuannya, agar orang lain melihat dirinya seperti apa yang terlihat dalam postingan mereka. Jadi kalau kebanyakan postingannya senang-senang, keinginannya orang lain melihatnya merupakan pribadi seru dan periang.

Begitu juga ketika postingan akun personalnya travelling. Si pemilik akun cenderung pengen orang lain melihatnya merupakan pribadi yang suka eksplor dunia.

Padahal itu semua 'dunia tipu-tipu'. Postingannya senang-senang, padahal aslinya pribadi tertutup atau kebanyakan postingan tentang travelling padahal aslinya pekerja kantoran jarang jalan-jalan.

Hanya sebatas itu, tidak lebih. Berbeda dengan akun alter. Dia tidak ingin melakukan tipu-tipu, dia cenderung ingin menjadi pribadi apa adanya sesuai dengan imajinasi liarnya.

Akun alter, besar kemungkinan pasti bukan akun personal dan usernamenya seringnya tidak memakai nama asli. Mereka tidak ingin orang-orang dari 'real life related' mereka tahu siapa mereka. 

Karena jika ketahuan, mereka tidak bisa mewujudkan keinginan merka untuk jadi pribadi yang sesuai dengan imajinasi liarnya. Efeknya tentu akan merembet ke sosial mereka di dunia nyata.

Oleh sebab itu, kerahasiaan identitas mereka menjadi hal sakral. Untuk itu, biasanya sesama akun alter mereka menjalin pertemanan yang kuat dan saling melindungi. Yang menarik, meskipun solidaritas mereka tinggi, mereka tidak saling kenal secara langsung.

Kebanyakan akun alter adanya di platform twitter. Mereka terbagi dua, menjadi orang lain sepenuhnya atau tetap menjadi diri mereka namun lebih liar sesuai dengan imajinasi mereka sendiri.

Contohnya, ada akun alter yang sok bijak dan berikan banyak petuah. Sehingga banyak pengikut dan mengamini apa yang dia tweetkan. Padahal dia mungkin hanyalah seorang anak yang baru semester awal di perguruan tinggi.

Sedangkan akun yang menjadi personal sesuai dengan imajinasi liar mereka, kebanyakan berbau 18+. Misalkan saja seorang pegawai kantoran ternama yang terkenal sopan, pakai baju resmi. Ternyata di dunia alter, dia merupakan pribadi yang senang berpakaian seksi.

Bahkan gak jarang, saya menjumpai akun alter yang sebenarnya dia merupakan pribadi yang kalem di dunia nyata. Namun di dunia alter dia bisa 180 derajat berubah.

Hal-hal semacam ini sebenarnya bisa dijumpai dengan mudah jika kalian mengikuti fanbase akun alter. Pilihannya pun banyak. 

Di antara fanbase, biasanya ada tweet pengakuan akun-akun alter tentang bagaimana perbedaan mereka di dunia nyata dan di dunia alter. Dari sinilah saya tahu bagaimana dunia alter tersebut.

Sedangkan saya, ada tiga username akun twitter yang log in di perangkat mobile saya. Satu akun personal, satu akun resmi instansi tempat saya bekerja dan satu akun alter. Dari akun alter ini saya juga semakin mengenal 'game of shadow' dunia alter.

Banyak sekali informasi yang saya dapat saat bermain dunia alter. Mulai fenomena terkini hingga tahu bagaimana pola berpikir dan apa yang orang-orang pikirkan saat ini.

Hal-hal ini tidak akan bisa terlihat dengan akun personal apalagi akun resmi centang biru. Itu semua bisa terjadi karena circle akun yang kita pegang. Algoritma dari twitter sendiri akan menampilkan tweet sesuai dengan karakter akunmu.

Dari informasi yang saya dapat, jika ada fenomena yang menarik bisa jadi bahan referensi bagi saya saat 'garap' pekerjaan dunia digital. Agar, saat pengerjaannya pun bisa tahu isu-isu yang sedang berkembang.

Saya sendiri tidak mau terbatasi hanya dengan pandangan sesuai dengan circle akun personal saya sendiri. Saya butuh meluaskan pandangan dan pikiran, apa yang sebenarnya orang-orang sedang perbincangkan atau pikirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun