Salah satunya adalah tema hari ke-13 dengan tema Kreasi Menu Buka Puasa yang Tidak Biasa. Menurut saya, kata kuncinya ada di "kreasi" dan "tidak biasa". Oleh karena itu, saya pun menulis tentang, "Cobain Menu Buka Puasa Olahan Jangkrik dan Sambal Rajungan".
Ternyata pembacanya cukup banyak hampir 200 orang. Selain itu, ternyata di Surabaya sendiri olahan jangkrik ini mempunyai "konsumennya" sendiri, yang jumlahnya tidak sedikit.
Bahkan postingan UKM yang saya liput dan naik di akun centang biru ini pun juga ramai, engagementnya tinggi. Banyak yang antusias dan ingin mencobanya sebagai menu berbuka.
Karena tidak adanya batas tidak biasa dan konsumen masyarakat tinggi, saya berani menulis itu. Apalagi cukup banyak yang jadikan itu menu berbuka puasa mereka.
Saya menyadari, ini merupakan makanan "tidak lumrah" bagi sebagian orang. Namun, seharusnya tidak menutup mata jika menu ini jadi favorit, bahkan dikembangbiakkan dan diolah menjadi menu makanan.
Oleh karena itu, saya berharap, meskipun tidak masuk sebagai penilaian juri karena dianggap ekstrim atau keluar tema, setidaknya jadikan tulisan saya jadi pilihan.
Demikian uneg-uneg terdalam saya, semoga di sisa beberapa Samber THR Kompasiana yang mau selesai ini, saran saya bisa ditampung. Terlebih juga untuk lomba samber tahun depan.
Uneg-uneg saya ini sudah saya utarakan di sini.
Saya ikut #SamberTHRKompasiana malah dapat label "kualitas" menurun. Kok bisa?
Padahal menulis rutin di @kompasiana setiap hari bukan hal yang baru bagi saya
[A THREAD] pic.twitter.com/T1rYICziF0— Tito Adam (@titoadamz) May 8, 2021