Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tidak Hanya Waktu Ramadan, Masjid Ampel Punya Daya Tarik Setiap Kali Berkunjung

30 April 2021   22:02 Diperbarui: 30 April 2021   22:08 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sunan Ampel. Sumber : Suara Surabaya

Bagi warga Surabaya, ada dua masjid ikonik yang ada di kota metropolitan ini, yaitu Masjid Al-Akbar dan Masjid Ampel. Namun bagi saya, Masjid Ampel selalu punya daya tarik sendiri setiap kali saya berkunjung ke lokasi ini.

Ya selain lebih dekat dari rumah, ada banyak alasan kenapa saya senang menjadikan Masjid Ampel jadi masjid favorit saya. Tentu yang pertama adalah suasananya yang berbeda dengan masjid-masjid yang lain.

Di masjid ini, bagi saya terasa sangat agamis. Bukan karena di kawasan ini banyak penduduk keturunan arab, namun lebih dikarenakan semuanya fokus beribadah dan tidak memikirkan hal-hal lain.

Mungkin karena peninggalan ajaran Sunan Ampel tentang Moh Limo yang masih terasa. Moh Limo sendiri merupakan ajaran Sunan Ampel untuk Moh Main (tidak main judi), Moh Ngombe (tidak minum memabukkan), Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madat (tidak gunakan zat terlarang), dan Moh Madon (tidak bermain perempuan).

Di sini tidak hanya sekedar masjid, tapi ada banyak hal, salah satunya makan Sunan Ampel sang penyebar agama islam di Pulau Jawa. Setiap hari, tidak pernah sepi pengunjung ke kawasan ini.

Bahkan, setiap kamis alias malam Jumat, kawasan ini selalu ramai pengunjung untuk ziarah maupun beriktikaf di Masjid Ampel. Kalau kamu datang di atas waktu maghrib, percayalah kamu akan antri lama untuk masuk ke masjid.

Saat saya menjadi jurnalis, sekitar 5 tahunan yang lalu, saya sempat bertanya kepada penjaga makam di sini. Banyak dialog menarik saat saya bertanya tentang sejarah dan kawasan Ampel saat itu.

Beberapa hal menarik yang saya dapatkan adalah saya diajak untuk berkenalan dengan makam Mbah Bolong. Bukan tanpa alasan kenapa disebut demikian, nama asli sebenarnya adalah Mbah Sonhaji.

Beliau adalah sosok yang sangat berjasa dalam penentuan arah kiblat Masjid Ampel saat pendiriannya. Kenapa dia disebut dengan Mbah Bolong, dikarenakan beliau bisa melubangi tembok  untuk melihat kabah di Mekkah.

Hal itu dilakukan karena ingin menunjukkan jika arah kiblat masjid ini apakah sudah benar sesuai menghadap kabah atau tidak. Oleh karena itu, beliau disebut dengan Mbah Bolong.

Tidak hanya Mbah Bolong yang mencuri perhatian di sini, ada juga Mbah Sholeh yang terkenal mati hingga 9 kali. Sehingga ada 9 makam dari Mbah Sholeh ini sendiri.

Alasan kedua kenapa masjid ini jadi masjid favorit adalah banyaknya barang - barang atau makanan islami ada di kawasan ini. Kamu sangat mudah ketika mencari dan membeli barang - barang atau makanan islami tersebut.

Mulai dari sajadah, baju ihram, baju muslim, kopyah, semuanya ada di sini. Banyak jenis kurma dan manisan arab juga terdapat di sini. Bahkan semua barang-barang tersebut kamu bisa dapatkan dengan harga murah jika kamu beruntung.

uDi sini, kamu bisa melakukan transaksi tawar menawar barang secara langsung dengan pemilik toko. Karena hal itu, kamu tentu akan punya banyak saingan dalam mendapatkan harga miring.

Beberapa jenis jajanan kampung juga ada di sini. Apalagi saat bulan ramadan seperti sekarang, banyak penjual takjil ada di sini. Bahkan, saat ramadan, di kawasan ini terkenal dengan es permen karet yang sangat terkenal di Surabaya.

Jadi, sepulang dari masjid ampel, saya bisa menikmati jajanan sambil jalan menuju parkiran. Nyemil sambil lihat-lihat barang di sini sangat enak loh. Rasanya sangat menyenangkan sekali.

Jika kamu ingin beriktikaf di dalam masjid, kamu akan punya banyak "teman" yang melakukan hal sama. Di sini, selalu ada orang yang beriktikaf di dalam masjid. Baik itu khatam Al Quran ataupun berdzikir dan berdoa di dalam masjid.

Saya beberapa kali juga pernah ikut salat tarawih di masjid ini. Di masjid ini, panjang doa dan durasi salatnya bagi saya sangat pas. Tidak terlalu cepat ataupun terlalu lama. Sehingga usai salat, saya menemukan kedamaian, bukan rasa capek atau ngantuk.

Otomatis membuat saya menjalani ibadah dengan tenang dan merasa lebih dekat dengan Allah saat "berdialog" di dalam salat saya. Apalagi, di dalam masjid terasa lebih khusyu dibandikan berada di luar masjid.

Semoga bagi pembaca di luar Surabaya juga bisa ikut tertarik datang untuk kunjungi masjid satu ini dan menjadikan masjid ini favoritnya, sama seperti saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun