Sudah dua kali puasa kita harus melewatinya di masa pandemi. Gak bisa ketemu dengan keluarga di kampung, gak bisa kumpul bareng teman lama.
Semua harus dijalani dengan serba digital. Apa-apa digital, meeting digital, ketemu juga digital. Lalu, buka bersama bisa digital?
Jaman sekarang, teknologi sudah mulai berkembang. Sudah banyak yang pegang smartphone, ya meskipun banyak pula orang tua di daerah gak pegang handphone.
Sebenarnya, pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara buka bersama dengan keluarga secara digital tapi bisa jadi ladang amal?
Hal yang paling sederhana adalah kamu bisa mengirimkan orang tua atau keluargamu di kampung halaman berupa makanan. Baik itu makanan sudah matang atau kebutuhan bahan pokok.
Dulu mungkin akan jadi pertanyaan besar, gimana caranya ajak makan enak keluarga di kampung halaman. Sekarang, semua serba ada, tinggal kamu buka smartphonemu dan buka aplikasi pesan-antar makanan.
Dua aplikasi besar di Indonesia, yaitu Gojek dan Grab, bisa kamu manfaatkan. Itu pun belum termasuk aplikasi-aplikasi resto besar. Kamu tinggal pilih mau makan apa, pilih lokasi rumah kampung halaman dan tinggal tunggu.
Sambil menunggu makanan datang, kamu bisa video call untuk say hai kepada keluargamu di kampung halaman. Itung-itung sebagai kegiatan ngabuburit dan kasih surprise keluargamu.
Usai makanan datang, bisa deh kamu makan bareng sambil video call keluargamu. Mungkin banyak yang menolak ide ini, karena pasti lebih enak ketemu.
Iya lebih enak ketemu. Tapi pandemi belum reda. Jangan sampai mereka yang di sana sudah stay alert, tapi kamu membawa virus yang membuat keluarga di kampungmu tertular.
Ini bukan masalah dosa atau tidak berdosa, ini adalah bakti dan istiqomah kita menjaga keluarga kita tetap utuh. Resikonya, jika kamu tertular atau kamu menulari tentu bisa sampai kehilangan nyawa.
Coba diganti persepsi dengan video call. Buka bersama bisa kok dilakukan gak perlu bingung menu gak sama. Kamu bisa kok order makanan yang disesuaikan.
Apalagi kalau kamu memberikan makanan berbukanya. Jelas amal ibadah yang didapat akan menjadi berkah tersendiri untuk kamu.
Bakalan kerasa aneh sih, itu karena kamu belum terbiasa. Apapun itu bentuknya, jika belum terbiasa, kamu terasa tidak nyaman.
Coba tanya orang-orang yang menjalani LDR alias Long Distance Relationship. Bagaimana perasaan mereka terpisah jauhnya namun tetap harus menjaga komunikasi.
LDR di sini tidak selalu yang masih pacaran, tapi ada juga kok hubungan rumah tangga yang LDR. Mereka harus menjaga tetap berkomunikasi, terlepas pandemi atau tidak pandemi mereka selalu melakukan secara virtual.
Apapun bentuknya, terpenting adalah bagaimana kamu menjalankan ibadahmu bulan ramadan ini penuh berkah dengan segala amal ibadah. Coba deh tiru, bahkan mungkin kamu modifikasi cara saya, siapa tahu tambah berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H