Ini bukan film baru, tapi film ini masih menarik untuk ditonton. Film percintaan dan time travel ini merupakan film favorit saya. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari film ini.
Tenang, film ini gak akan membosankan atau terlalu drama. Film ini akan sangat cocok bagi kaum milenial seperti saya ini. Mengingat latar belakang film ini kebanyakan budaya pop tahun 90an.
Film ini berkisah tentang kehidupan Tim Lake, pemuda asal Inggris. Awalnya kehidupan Tim sangat menyedihkan sebagai pemuda biasa yang hidup di Cornwall, kota kecil pinggir pantai.
Saat berumur 21 Tahun, Tim diberitahu oleh ayahnya James jika dalam keluarga ayahnya memiliki sebuah anugerah besar. Anugerah ini hanya dimiliki oleh setiap pria di keluarga keturunan ayahnya. Mereka bisa time travelling!
Bukan sembarang time travelling, mereka hanya bisa melakukan perjalanan waktu untuk kembali jalani kehidupan yang pernah mereka lalui. Mereka tidak bisa kembali untuk ketemu Hitler atau Marilyn Monroe.
Cara melakukan perjalanan waktu ini cukup unik, mereka harus berada di ruang gelap, mengepalkan tangan, memejamkan mata sambil membayangkan mereka kembali di masa waktu mereka yang mana.
Film ini sedikit berbau komedi namun bukan komedi kacangan dan sangat relate sama generasi 90an. Maju mundur alur cerita pun tidak membingungkan dan terlihat asik.
James adalah sosok ayah terbaik, dia banyak memberikan banyak nasehat kepada Tim. Sebelum Tim tahu jika ayahnya bisa melakukan perjalanan waktu, dia anggap ayahnya orang hebat. Menjadi dosen terbaik, selalu terlihat santai tapi bisa kejar kesuksesan terutama terlihat jadi orang yang paling bijaksana.
Setelah tahu kemampuan itu, Tim menyadari alasan kenapa ayahnya bisa menjadi orang yang hebat. Namun pandangan Tim tetap sama, bahkan hubungannya semakin dekat dengan ayahnya.
Saat diberitahu kemampuan spesial itu, ayahnya memberikan advice, jangan pernah gunakan kemampuan itu untuk kejar uang atau "fame". Itu akan menyia-nyiakan waktumu. Salah satu saudara ayahnya jadi contoh, kaya namun hidupnya meaningless dan tidak punya siapa-siapa.
Ketika ditanya oleh ayahnya, akan kamu gunakan untuk apa, jawaban Tim membuat sang ayah speechless. Tim mengatakan akan gunakan kemampuan itu untuk percintaan, selalu tentang cinta, kata Tim.
Benar saja, tidak lama setelah itu, si adek Tim bernama Kit Kat alias "Katherine" mengajak sepupu pacar barunya untuk menginap di rumah keluarga Tim selama sebulan. Dia bernama Charlotte, perempuan cantik, pintar dan seksi.
Tim menyukai Charlotte, beberapa kali kejadian diulangi oleh Tim agar dia tidak melakukan kesalahan di depan Charlotte dan memberikan impresi agar si doi merasakan perasaan yang sama. Apesnya, Tim selalu mendapatkan kesialan yang lucu dan harus mengulanginya.
Hingga pada malam terakhir Charlotte menginap, Tim berkunjung ke kamar Charlotte untuk ungkapkan perasaan. Tak disangka, si doi sudah diperingatkan oleh Kit Kat untuk berhati-hati dengan Tim karena kemungkinan menyukainya sejak awal.
Sempat salah tingkah, akhirnya Tim menyatakan perasaannya kepada Charlotte. Tak disangka jawaban si doi membuat kaget. "Seharusnya kamu mengatakan hal itu di hari pertama. Malam terakhir itu bencana".
Tim yang mendapat jawaban itu lalu segera minta ijin keluar kamar, lalu masuk ke dalam closet (lemari baju). Dia mengulang kembali, melakukan perjalanan waktu. Dia kembali ke malam pertama kedatangan Charlotte di rumahnya.
Ternyata gak semudah itu, saat Tim menyatakan perasaan ke Charlotte di malam pertama, jawaban Charlotte membuat kaget dan bingung kembali. Charlotte berkata, kita lihat saja bagaimana hasilnya ketika malam terakhir. Malam terakhir adalah malam terbaik.
Tim lalu menyampaikan jika perjalanan waktu tidak bisa membuat orang jatuh cinta. Ini adalah pelajaran pertamanya tentang time traveler.
Tidak berselang lama, Tim move on mencari kerja di London. Dia numpang tinggal di rumah teman ayahnya bernama Harry. Seorang penulis script untuk drama teatrikal yang sangat temperamen.
Suatu hari, sahabatnya Jay berkunjung ke London dan ajak Tim untuk mencoba sensasi baru di sebuah restoran di London. Restoran itu menawarkan sensasi makan dalam kondisi "blind" alias gelap tidak terlihat.
Di sana dia bertemu dengan Mary. Nama yang sama seperti ibunya. Mary bercerita dia mirip dan ngefans dengan Kate Moss. Tim dan Mary terlihat saling nyambung saat ngobrol.
Di luar resto, Tim menunggu Mary keluar untuk tahu bagaimana aslinya. Ketika keluar, terlihat wajah cantiknya Mary. Dia salah tingkah, Mary lalu berikan no teleponnya ke Tim.
Perjalanan balik ke rumah, Tim terlihat senang dan bahagia. Namun saat masuk ke rumah, Harry teman ayah Tim tampak marah dan depresi. Harry cerita jika teatrikalnya berantakan dan menyedihkan karena tokoh utama lupa dialognya.
Tim memutuskan untuk membantu, dia kembali ke masa lalu. Tim memilih untuk menolak ajakan Jay makan malam dan membantu Harry. Beberapa kali Tim harus melakukan perjalanan waktu agar pementasan tersebut sukses.
Usai pementasan, Tim buru-buru ke restoran tempat bertemu Mary. Harapannya dia bisa bertemu dengan Mary lagi. Ternyata, Mary sudah pulang dari resto tersebut. Tim ingat jika dia sudah sempat menyimpan nomor telepon Mary. Ternyata nomornya tidak ada, tidak bertemu otomatis tidak mendapatkan nomor telepon.
Semenjak itu Tim terlihat murung. Bahkan Harry berulang kali menyindir Tim sebagai pemuda tidak semangat. Harry sendiri pamer review pementasannya dipuji banyak kritikus di media cetak. Saat itu terlihat di halaman depan koran yang dibaca Harry adanya pameran foto tentang Kate Moss. Melihat itu, Tim langsung menuju lokasi pameran berharap bisa bertemu Mary yang fans berat Kate Moss.
Hari demi hari dilalui Tim, sebulan lamanya Tim menunggu di dalam pameran Kate Moss itu. Hingga pada suatu ketika Tim sudah merasa bosan dan meminta adeknya menemani menunggu di pameran tersebut. Tak disangka, di hari itu, Tim bertemu dengan Mary. Dengan berbagai usaha dia akhirnya bisa mengobrol dengan Mary. Namun sayangnya Mary sudah memiliki kekasih.
Tim lalu penasaran kapan mereka jadian, dimana dan jam berapa. Tim sangat ingin tahu agar dia bisa mengulangi waktu lagi sebelum Mary jadian dengan kekasihnya. Ketika sudah tahu, Tim lalu kembali melakukan perjalanan waktu, dia menuju sebulan sebelumnya. Saat itu Mary sedang berada di pesta sahabatnya. Obrolan mereka sangat cair bahkan sangat menyenangkan dan cukup romantis.
Tim lalu mengantar Mary pulang. Di sini, ada sedikit scene yang berbau dewasa. Meskipun begitu, menariknya, tidak ada satupun gambar ataupun adegan berbau porno. Sutradara film ini kemas dengan sangat cantik. Tim menggunakan kemampuannya melakukan perjalanan waktu demi memberikan impress "malam pertama" dengan Mary.
Semenjak itu, Tim dan Mary tinggal bersama. Mereka menjalani hari-hari berdua dengan romantis. Suatu ketika, Tim ingin sekali menonton pentas Opera. Namun Mary tidak mau dan meminta Tim untuk menonton sendiri. Tim lalu mengajak satu-satunya teman dekat di kantornya Rory.
Di saat usai pementasan Opera, Tim bertemu Charlotte, cinta pertamanya. Cinta yang pernah menolaknya. Di sini banyak adegan lucu dan menarik. Tim melakukan banyak sekali perjalanan waktu di momen ini, karena dia selalu mengalami kesialan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk bersembunyi dan memilih menghindari Charlotte.
Saat perjalanan pulang bersama Rory, Tim bertemu Charlotte dan temannya. Charlotte kaget jika Tim berani memutuskan untuk tinggal di kota besar dan meninggalkan Cornwall kota kecil di Inggris. Awalnya, Charlotte meninggalkan Tim karena ingin makan malam bersama temannya. Saat Charlotte pergi, Rory berkata jika siapapun yang bisa mendapatkan Charlotte dia pasti akan meninggal dengan bahagia.
Tak disangka, Charlotte kembali dan mengajak Tim makan malam. Tim lalu pergi meninggalkan Rory dan memilih dinner bareng Charlotte. Usai makan malam, Charlotte meminta Tim mengantarnya pulang. Saat di depan kamar apartemen, Charlotte mengajak Tim untuk masuk ke dalam dan "memberi kode".
Tim yang sadar itu langsung berpamitan meninggalkan Charlotte dengan muka bahagia. Dia berlari pulang dan membangunkan Mary yang sedang tertidur pulas dengan terburu-buru. Mary sedikit emosi jika Tim mengganggu tidurnya. Tim meminta maaf dan "travelling time".
Kali ini, dia kembali membangunkan Mary secara perlahan dengan diiringi backsound music romantis dan suasana romantis. Tim bertanya pelan-pelan dan akhirnya melamar Mary. Mary berkata iya dan berterima kasih ke Tim karena sudah melamarnya tidak di depan orang banyak di tengah keramaian.
Ternyata, yang tidak diketahui Mary, sebenarnya alunan music romantis itu adalah live performance dari band yang sempat tampil di sekitar gedung opera. Namun, Tim akhirnya meminta mereka untuk pergi dan meminta maaf.
Dalam perjalanan waktu, Tim menikah dan memiliki seorang anak perempuan. Di tengah suasana bahagia, Kit Kat sedang ada masalah. Dia bertengkar dengan cowoknya dan sering mendapatkan perlakuan kasar. Saat itu, usai pertengkaran dengan kekasihnya, Kit Kat kecelakaan mobil. Tim melakukan perjalanan waktu demi menyelamatkan adeknya.
Beberapa pelajaran time traveller diberitahu di sini. Pertama, Tim tidak boleh melakukan perjalanan waktu sebelum kelahiran anaknya. Beda waktu, beda momen dan beda sperma, membuat perbedaan "hasil". Tim menyadari itu usai kaget melihat anaknya perempuan berubah menjadi laki-laki.
Pelajaran kedua, kejadian memilukan yang dialami Kit Kat harus terjadi karena itu satu-satunya cara agar dia menyudahi hubungannya dan sadar habit yang selama ini dia lakukan salah.
Semuanya lalu berjalan lancar, bahkan Tim sudah memiliki dua anak. Sampai akhirnya didapati jika ayah Tim didiagnosa dokter terkena kanker paru-paru karena efek sebagai perokok berat. Banyak diskusi bijaksana dalam obrolan ayah anak ini. Hingga akhirnya si ayah meninggal dan semuanya bersedih. Termasuk Tim.
Namun Tim masih beruntung karena masih bisa bertemu dengan ayahnya, mengobrol dan melakukan banyak hal. Itu tidak berlangsung lama, Mary ingin punya anak ketiga. Itu artinya jika Tim menerima masa depan memiliki anak ketiga, berarti dia tidak bisa bertemu lagi dengan ayahnya. Pilihan yang sulit, namun Tum memutuskan memilih masa depan tersebut.
Hingga akhirnya, pada malam sebelum anak ketiga lahir, Tim sempat melakukan perjalanan waktu terakhirnya dan bertemu dengan sang ayah. Momen yang harusnya menyenangkan berubah menjadi haru, menyedihkan. Tim berpamitan kepada sang ayah karena ini adalah pertemuan terakhirnya dengan sang ayah.
Sebagai momen terakhir, mereka berdua sepakat untuk kembali ke masa yang lebih jauh lagi dan harus sangat berhati-hati. Mereka kembali saat Tim masih anak-anak, menghabiskan waktu berdua bermain di pantai hingga matahari terbenam.
Tim mendapatkan pelajaran terakhir dari sang ayah, bagaimana jalani hidup bahagia dan berarti. Pertama, Tim harus jalani hari seperti biasanya, bekerja seperti biasanya dan berinteraksi seperti biasanya. Kedua, Tim harus mengulangi kehidupan itu lagi, tapi kali ini berbeda. Sang ayah meminta Tim peduli dengan sekitarnya, selalu berikan senyuman, jangan cemberut, jadilah orang yang selalu bersyukur.
Tim lalu menjalani kehidupan penuh syukur dan semakin mendekatkan dirinya bersama keluarga, terutama dengan anaknya. Tim menyadari ada ilmu baru yang dia dapat, lebih berharga daripada ilmu akhir yang diajari oleh sang ayah.
"Jalani hari demi hari dengan bersyukur dan selalu memberikan terbaik yang bisa kamu berikan meskipun itu merupakan hari terberatmu. Hingga akhirnya menyadari jika perjalanan waktu sudah tidak penting lagi. Karena ketika kamu menikmati kehidupanmu, kamu seakan sama beruntungnya dengan mengulang hari untuk kedua kalinya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H