Perjalanan pra-pernikahan saya terbilang lama. Saya menjalani hubungan pacaran selama satu dekade sebelum akhirnya menikah bersama istri.Â
Saat ini sudah memiliki seorang "ratu" kecil berumur 3 tahun. Tidak mudah bagi saya untuk memutuskan melanjutkan hubungan ke jenjang selanjutnya.Â
Sebelum menikah, banyak hal yang menjadi beban pikiran saya. Bagaimana saya harus menghidupi keluarga kecil saya jika saya sendiri masih 'struggle' dengan diri saya sendiri.
Ternyata pemikiran saya ini sepertinya adalah hal biasa bagi setiap pria di dunia ini. Karena saya pernah mendapatkan curhatan yang sama, tidak sekali dua kali, tidak hanya dari pihak si pria tapi juga pihak wanita.
Apa yang membuat akhirnya saya yakin untuk akhirnya menikah?
Percaya atau tidak, di saat kita berniat menikah karena ibadah, semua akan dipermudah. Meskipun itu hanya niat.
Sama seperti saya, tidak pernah ada dalam pikiran saya akan melamar seseorang saat itu. Namun semua itu berubah. Karena semua yang lancar ini, akhirnya saya yakin untuk menikah.
Sebelum sepakat punya anak, berdamai dan yakinlah di dalam hatimu. Apakah kamu sudah mantap dengan pasanganmu?
Jelang menikah, pasti akan banyak kerikil dan intrik dengan pasangan. Tetapi hal itu jangan diperbesar jadi masalah berat.
Memutuskan punya anak memang harus dilakukan berdua. Jelaslah berdua, buatnya berdua, tanggung jawabnya pun juga harus berdua.
Terpenting, jangan berharap untuk menunda punya anak. Mungkin ada yang tidak setuju dengan ini, tapi ini berdasarkan pandangan saya melihat sekitar saya. Ketika kamu berharap begitu, itu menjadi doa dan jika terkabul, mungkin kamu akan menyesalinya.
Anak itu amanah, seperti harta yang dititipkan untuk berdua, pasangan suami istri. Beruntunglah bagi yang diberikan amanah ini.Â
Beberapa teman dekat dan saudara saya ada yang hingga sekarang belum diberikan amanah ini meskipun sudah bertahun-tahun.
Ketika sudah mantap menikah, jangan menunda. Banyak pasangan yang ingin segera dapat amanah ini tapi tidak diberi, kenapa kamu malah menunda.
Rencanakan saja jarak kehamilan satu sama lain. Kompromi suami istri perlu, saya dan istri sepakat jika jeda antar anak pertama dan kedua adalah 4 tahun.
Saya belajar ini dari orang tua saya, kenapa harus empat tahun, karena saat kenaikan kelas tidak bersamaan. Sehingga bisa giliran, tidak bingung harus men-support siapa.
Lalu apa hubungan antara amanah punya anak dan manfaatkan waktu? Waktu berjalan sangat cepat, bergerak relatif. Waktu sejam bisa terasa semenit, setahun hanya terasa seperti hari.
Begitu juga ketika sudah punya anak. Tidak selamanya anak menjadi bayi, cepat atau lambat waktu akan berlalu dan gak bisa diulangi.
Ketika anak saya lahir, saya dan istri bersepakat, saya akan menjadi temannya. Kami tetap membagi tugas rumah. Kami juga bagi tugas didik anak.
Meskipun sering berdebat perihal masa depan anak, prinsip saya satu hal, pergunakan waktumu dengan baik bersama anak. Bermainlah bersamanya, jadilah orang terdekatnya, tidak peduli kamu ayah atau ibunya.
Berikanlah hal terbaik yang bisa kamu lakukan. Jadilah orang pertama yang ajarkan dia ilmu. Jadilah orang pertama yang menjadi saksi, setiap hal pertama yang si kecil lakukan.
Ajari dia panggil papa dan mama, jadilah saksinya kata pertama yang dia ucap. Ajari dia berjalan agar kamu jadi saksi bahwa malaikat kecilmu sudah siap menantang dunia. Ajari dia banyak hal, agar kamu yang menjadi saksi pertama kali kesuksesan anakmu.
Berhentilah berdebat. Anak itu amanah berdua, bukan hanya anak atau ibu. Dia adalah tanggung jawab berdua. Tentu saya masih keluarga baru, banyak kurangnya, tapi saya banyak belajar dari kesalahan.
Satu orang bijak yang pernah bilang kepada saya, apa rahasia jalani kehidupan yang bahagia? Perhatikan hal terkecil, meskipun anakmu sedang bermain atau sedang menangis. Pelajarilah dan jangan pernah malu untuk ajarkan maaf dan terima kasih. Nikmatilah hidupmu seakan kamu hidup hanya sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H