Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Viral, WO Digital Ini Ajak Anak-anak Nikah Muda dan Poligami

11 Februari 2021   06:49 Diperbarui: 11 Februari 2021   07:11 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ajakan sebuah WO agar wanita di bawah umur nikah muda. Sumber foto : twitter.com/SwetaKartika

Di twitter, viral protes dan anggapan gila warganet usai mengetahui adanya ajakan dan promosi sebuah WO yang mengajak anak - anak untuk menikah muda. Bahkan, WO tersebut juga fasilitasi nikah siri dan poligami.

Tentu saja ajakan ini ramai di kalangan netijen, mengingat hal tersebut di luar nalar ajakan menikah muda di saat mereka masih berseragam sekolah dasar.

"Semua wanita muslim ingin bertaqwa dan taat kepada Allah SWT dan suaminya. Untuk berkenan di mata Allah dan suami, Anda harus menikah pada usia 12-21 dan tidak lebih"

Baru paragraf pertama ajakan ini sudah mulai terasa janggal. Padahal jelas, tidak ada aturan agama tentang kewajiban menikah di umur tertentu.

Bahkan ajakan ini terkesan seperti sebuah ajakan seorang pedofilia yang ingin melegalkan hubungannya tersebut. Jika seperti itu tentu ini tidak bisa dibenarkan.

"Jangan tunda pernikahan karena keinginan egoismu, tugasmu sebagai gadis adalah melayani suamimu. Anda harus bergantung pada seorang pria sedini mungkin untuk keluarga stabil dan bahagia. Jangan menjadi beban bagi orang tua anda, temukan pria lebih awal."

Sedangkan paragraf kedua dari tampilan WO tersebut menyampaikan "bergantung pada pria sedini mungkin untuk keluarga stabil dan bahagia". Padahal kita tahu, keluarga stabil dan bahagia tidak diukur oleh menikah dini atau menikah ketika sudah cukup matang.

Bahkan dengan menikah saat mental belum matang juga akan menimbulkan banyak gejolak. Terlebih saat mereka seharusnya masih mengeyam pendidikan di sekolah dasar atau menengah pertama.

Salah satu yang memprotes ini adalah akun twitter @SwetaKartika, seorang kartunis yang cukup dikenal publik. Dia menyampaikan jika ada mak comblang digital yang mendorong pernikahan di saat masih anak - anak.

Katanya, ini bukanlah sebuah dorongan tapi sebuah kegilaan. Selain itu, Sweta juga menyampaikan jika WO tersebut hanyalah sebuah kedok belaka.

Beda lagi dengan akun anonim @tubirfess. Akun tersebut beberapa kali membuat postingan terkait hal ini. Salah satunya adalah menginformasikan jika WO tersebut tidak hanya mensupport pernikahan anak dibawah umur, tetapi juga mendukung poligami.

Beberapa spanduk dan pengumuman terkait ajakan itu dipostingnya. Tentu saja, akun anonim dengan follower jumlah besar ini pun seketika ramr di sosmed.

Salah satu spanduk yang viral dan rame dibagikan oleh netijen. Sumber foto : twitter.com/tubirfess 
Salah satu spanduk yang viral dan rame dibagikan oleh netijen. Sumber foto : twitter.com/tubirfess 

Postingan ini pun ditanggapi beragam oleh netijen. Kebanyakan umpatan dan cacian netijen terhadap WO tersebut.

Salah satunya akun twitter @likeasweetiepie yang menyampaikan jika saat ini sangat menyeramkan kalau bisnis sudah menyangkut pautkan bisnis dengan agama. Katanya, padahal statement yang dibuat WO tersebut gak benar. Dia lalu mencoba menjelaskan alasan Rasulullah dulu berpoligami.

Beda lagi dengan akun @fujiwaraa__ yang menyampaikan jika yang egois di sini adalah yang membuat acara semacam itu (ajakan untuk anak - anak nikah muda) yang menghalalkan segala cara buat mendapatkan rejeki dengan embel - embel agama.

Dia juga menambahkan, pacaran memang dilarang agama, tapi seharusnya anak tersebut diedukasi terlebih dahulu bukannya harus langsung dinikahkan.

Seketika ini viral, akun WO tersebut sempat memberikan sanggahan dan sanggahan tersebut bahkan menuai lebih banyak kecaman.

"Jangan menilai. Jika orang tua mau dan KUA mengeluarkan dispensasi nikah bagi anak, kenapa murka? Beberapa keluarga tidak punya uang untuk anaknya. Lebih baik menikah daripada mati kelaparan"

Dari kalimat ini, tentu lebih membuat kaget banyak orang. Kalimat ini terkesan seperti melegalkan perdagangan anak yang dibalut agama agar tampak ini tetap legal.

Secara nalar, ini sudah nyeleneh karena ajakan tersebut sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin solusi ketika tidak punya uang untuk kebutuhan sehari hari adalah menikahkan anaknya. Apakah itu bukan berarti "menggadaikan" anaknya agar bisa tetap hidup.

Kasus ini pun langsung mendapatkan beragam tanggapan juga dari Kemen PPPA dan MUI. Bahkan MUI langsung menyampaikan "GAK BOLEH NIKAH MUDA!"

Ternyata kasus ini pun juga akhirnya dilaporkan ke polisi. Hingga kini belum diketahui bagaimana proses laporan tersebut. Semoga kasus seperti ini tidak muncul lagi dan meresahkan banyak pihak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun