Menurut asal katanya, kata "Globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Tetapi Globalisasi juga bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk menyebarkan informasi , teknologi sampai budaya ke seluruh dunia. Ditelaah dari arti kata tersebut , globalisasi juga berarti menembus batas. Batas yang dimaksud adalah batas negara yang membatasi antar negara di dunia. Sehingga semua orang di dunia dapat mencari apapun di berbagai tempat. Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari efek globalisasi. Tetapi seperti biasa , setiap ada hitam pasti ada putih , setiap materi yang ada pasti ada anti-materi nya dan setiap ada pro pasti ada kontra.
Sama halnya dengan Globalisasi , kita ketahui Globalisasi memiliki banyak manfaat dan dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Sehingga dapat disimpulkan kalau Globalisasi sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dihentikan lagi dan akan terus berjalan selamanya.
Seperti opini yang saya sampaikan tadi , Globalisasi tidak selalu memberikah tren yang positif. Dilihat dari pengertian Globalisasi yaitu , “menembus batas” , berarti Globalisasi ini menembus sebuah batas, batas itu sendiri pasti berhubungan dengan sesuatu yang harus dijaga. Dengan adanya batas , “sesuatu” tersebut pasti akan selalu dijaga. Dijaga dari apapun sehingga “sesuatu” tersebut tetap lestari dan tidak akan rusak maupun tercampur dengan “sesuatu” lain di luar batas tersebut. Sebagai contoh, pada saat terjadi peperangan , sebuah kastil pasti mempunyai benteng yang menjaga segala yang ada di dalam kastil tersebut. Nah , yang dimaksud batas disini yaitu benteng kastil.
Sama halnya dengan globalisasi , jika sebuah negara tidak memiliki batas-batas yang jelas pasti dengan mudah efek-efek globalisasi akan mudah mempengaruhi pola pikir bangsa tersebut. Padahal tidak selamanya efek globalisasi selalu baik. Nah , sekarang selagi masih memasuki atmosfir Sumpah Pemuda yang baru beberapa waktu berlalu , kita sebagai pemuda pemudi Indonesia harus bisa menyaring atau bahkan menguasai efek globalisasi , sehingga alur pola pikir kita tidak seperti air sungai yang mengalir, selalu mengikuti arus . tetapi dapat menciptakan dan memilah milih apa saja yang masuk dari globalisasi ini. Karena kita tahu kita tidak dapat menghentikan globalisasi, tetapi mengendalikannya ? why not .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H