Mohon tunggu...
Tito Dipokusumo
Tito Dipokusumo Mohon Tunggu... -

Love traveling, beach lover, learning to living the liverpool way, like to eat steak and ice cream. Manager in HR Development

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kebangkitan Sepakbola Belgia: Sebuah Pelajaran Untuk Indonesia

18 Oktober 2013   11:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Potensi Indonesia sebetulnya telah terlihat di permainan timnas U-19. Mereka berhasil mengejutkan sebagian besar kalangan dengan memainkan sepakbola tiki taka ala Indra Sjafri. Sistem itu dapat saja dijadikan dijadikan DNA nasional namun sekali lagi hal terpenting bukan terletak kepada sistem permainan apa yang akan dipilih melainkan seberapa dalam DNA itu dapat ditanamkan dari usia dini dan seberapa konsisten DNA itu dijalankan dari level junior hingga senior.

FOKUS MENGEMBANGKAN TIM JUNIOR

Di tahun 2008, Belgia gagal lolos ke Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Namun, di tingkat junior U-17 Belgia berhasil mencapai final Kejuaraan Eropa untuk pertama kali dalam sejarah. Flash forward 5 tahun kedepan, kini sebagian besar pemain di U-17 tersebut telah beranjak dewasa dan semakin matang, mereka telah menjadi andalan tim senior yang berhasil membawa Belgia lolos ke piala dunia Brasil 2014.

Ketika Marouanne Fellaini ditanyai oleh jurnalis mengenai kunci kebangkitan sepakbola Belgia, ia secara tepat menjawab bahwa itu karena sebagian pemain telah saling mengenal dengan baik karena telah bersama-sama bermain dari tingkat junior. Dengan demikian, ketika PSSI menghadapi dilema mengenai masa depan timnas U-19 ada baiknya mereka mempelajari pengalaman Belgia. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh PSSI adalah untuk terus menjaga keutuhan dan kebersamaan para pemain. Kebersamaan mereka dapat menjadi modal penting dalam menatap Piala Asia U-19 dan menghadapi penyisihan Piala Dunia U-20.

Jika ingin sepakbola Indonesia maju di tingkat internasional, maka PSSI harus ekstra hati-hati dalam menangani tim nasional U-19 karena mereka adalah masa depan sepakbola negara ini. Indonesia mengalami fase serupa dengan apa yang dialami Belgia 5 tahun yang lalu. Kedua negara sama-sama memiliki timnas junior yang mengkilap ditengah keterpurukan tim senior. Dengan demikian, melihat bagaimana sebagian  pemain U-17 Belgia telah beranjak menjadi andalan tim senior yang lolos ke piala dunia 2014 cukup dapat dijadikan cermin bagi Indonesia dalam memprediksikan apa yang bisa dilakukan oleh para "bocah ajaib" di U-19 ini untuk sepakbola nasional 3-5 tahun di depan nanti.

Itu bila mereka ditangani dengan baik dan tepat oleh PSSI, dan lebih penting lagi bebas dari kepentingan politis kelompok tertentu.

MENDORONG PEMAIN MUDA BERKARIR KE LUAR NEGERI

Jika kita melongok skuad pemain Belgia saat ini, maka komposisi skuad 88% diisi oleh mereka yang berkarir di luar Belgia. Belgia mampu dengan baik memanfaatkan kemajuan liga negara tetangga untuk kepentingan nasional.

Di Liga Inggris, ada Hazard, De Bruyne, Dembelee, Verthongen, Chadli, Lukaku, Mirallas, Benteke dan Mignolet. Di Spanyol ada, Alderweild dan Courtois. Di Italia, ada Merteens. Di Jerman, ada Van Buyten dan Pocognoli. Diaspora ini telah banyak membantu meningkatkan kualitas pemahaman Belgia terhadap permainan negara tetangga. Disamping itu, kualitas kompetisi di negara tetangga juga turut membantu meningkatkan kualitas teknik pemain Belgia.

FA Belgia turut mendukung diaspora ini dengan mendorong setiap klub lokal memiliki networking dengan scout dari liga negara tetangga. FA Belgia pun turut turun tangan langsung dengan membina kerjasama dengan beberapa akademi terkenal di Belanda seperti Ajax dan PSV. Di tingkat klub lokal, manajemen tidak akan pernah menghalangi peluang pemain untuk berkarir di luar negeri. Bagi mereka, pembinaan usia dini adalah modal untuk tetap atraktif meskipun telah ditinggal beberapa pemain bintang.

Ini perlu ditiru oleh PSSI. Sedikit mengkhawatirkan mengenai masa depan pemain timnas U-19 ketika harus memasuki suatu sistem liga nasional yang penuh intrik, korup dan persaingan tidak sehat. Andaikan PSSI dapat mendorong banyak pemain muda potensi untuk berkarir di luar Indonesia tentu akan berdampak positif kepada tim nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun