Mohon tunggu...
Titi Toifatun
Titi Toifatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Stibisnis

Saya adalah mahasiswa semester 5 jurusan D3 Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program "Peduli Dengan Gizi" Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Sebagai Perlawanan Gizi Kurang

11 Januari 2024   11:54 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:14 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gizi Kurang merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang kekurangan memperoleh asupan nutrisi yang cukup seperti asupan protein, vitamin, kalori hingga mineral. Adapun efek dari kekurangan gizi tersebut akan menyebabkan  tubuh kurus, wasting, hingga stunting. Menurut Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebut ada 21 juta warga Indonesia yang kekurangan gizi dan 21,6 persen anak mengalami stunting. Head of Agriculture CIPS Aditya Alta dalam keterangan resmi, Minggu (9/7) mengatakan bahwa "Sekitar 21 juta orang atau 7 persen dari populasi kekurangan gizi dengan asupan kalori per kapita harian di bawah standar Kementerian Kesehatan sebesar 2.100 kkal,". 

Selain itu, Aditya mencatat pada tahun lalu ada 21,6 persen anak Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami stunting dengan rasio tinggi berbanding usia yang rendah. Sedangkan 7,7 persen lainnya menderita wasting alias rendahnya rasio berat badan berbanding tinggi badan. Bahkan, Indeks Ketahanan Pangan Global 2022 menempatkan Indonesia di urutan 84 untuk ketersediaan pangan dan 44 untuk keterjangkauan dari total 113 negara. Capaian ini lebih rendah dari negara tetangga, seperti Thailand di urutan 77 dan 39, Vietnam 49 dan 38, dan Malaysia 56 dan 30. Sehubungan hal tersebut, Berdasarkan amanat dari pasal 28H ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”, Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya untuk memiliki mutu gizi yang memadai.

Namun, saat ini masih banyak dan tersebar gizi kurang yang sebagian besar menimpa balita dan anak-anak. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan intelektual, dan produktivitas. Anak yang mengalami gizi kurang akan mengalami terhambatnya pertumbuhan tubuh dan rendahnya kecerdasan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk perbaikan gizi agar angka gizi kurang bisa ditekan sekecil mungkin, Karena mereka juga berhak hidup dan mendapatkan penghidupan yang layak dari Negara.

Tingkat ekonomi yang rendah dan kebersihan lingkungan yang buruk  menjadi salah satu faktor tingginya angka gizi kurang. Sejalan dengan itu, Keluarga memiliki andil dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Hal ini sebagai suatu cara dalam mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di Indonesia.

Solusi yang tepat terkait permasalahan tersebut, yaitu dengan melakukan edukasi tentang permasalahan kurang gizi melalui program edukasi masyarakat “ Peduli Dengan Gizi “. Program ini disasarkan kepada masyarakat menengah ke bawah dan masih belum mengetahui bahaya dari permasalahan gizi kurang. Dengan program edukasi tersebut, Moderator dapat memberikan materi dan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan dan perbaikan gizi tersebut, sehingga Masyarakat bisa lebih memperhatikan kandungan gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi terhadap makanan yang akan dikonsumsi dan menjaga pola hidup sehat.

Sehubungan dengan itu, Pemerintah juga turut andil dalam mengatasi gizi kurang dengan memberikan bantuan yang berupa bahan-bahan makanan yang kaya akan gizi seperti sayuran, ikan, daging, telur, dan vitamin tambahan kepada Masyarakat yang memiliki masalah ekonomi, memberikan fasilitas kesehatan yang memadai dan terjangkau seperti mengadakan pemeriksaan gratis kepada Balita dan Anak-anak, mengadakan imunisasi  rutin. Karena permasalahan gizi adalah permasalahan yang harus ditanggapi dengan serius.

Berdasarkan permasalahan dan solusi yang sudah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa Program “ Peduli Dengan Gizi “ akan berjalan dengan lancar jika semua pihak menyadari bahayanya permasalahan Gizi Kurang. Selain itu, menerapkan pola makan yang bergizi dan menerapkan gaya hidup sehat juga sebagai suatu cara untuk memerangi permasalahan gizi kurang. Pemerintah juga harus turut andil dalam memerangi gizi kurang seperti menyiapkan anggaran khusus untuk memerangi permasalahan gizi kurang. Dengan adanya Program “ Peduli Dengan Gizi” dan Pemerintah, diharapkan angka permasalahan Gizi Kurang bisa terus menurun dan dalam beberapa tahun kedepan Permasalahan Gizi kurang sudah tidak ada lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun