Meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi oleh Covid-19 semakin hari terus terjadi dan semakin banyak berjatuhan korban. Pandemi yang terjadi pada awalnya cukup dirasa membatasi ruang gerak masyarakat, mengurangi mobilitas masyarakat, dan mewajibkan untuk menjaga jarak pada setiap individu. Hal tersebut membuat segala aspek kehidupan manusia mengalami perubahan yang sebagian besar beralih dari kegiatan luring ke daring.Â
Adaptasi pun dilakukan oleh segala instansi atau lembaga dalam hal ini khususnya instansi pendidikan dengan melakukan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai PJJ dan pelaksanaannya dilakukan secara online. Adapun transformasi berupa perubahan dan adaptasi dalam menyesuaikan keadaan dan kondisi saat ini terhadap pendidikan dalam proses pembelajaran selama Covid-19 yang dilakukan secara masif  atau besar-besaran dan serentak di seluruh dunia.Â
Selain itu juga terdapat kebijakan new normal yang sangatlah kontradiktif dengan pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi karena dalam mekanisme new normal ini diperlukan protokol kesehatan yang lebih ketat dan tidak sedikit sekolah yang  memiliki banyak keterbatasan jika pada pelaksanaanya akan dilakukan dengan tatap muka karena menimbulkan resiko yang besar bagi kesehatan bahkan nyawa seseorang. Dengan dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh secara daring ini jangan sampai menjadikan dan menciptakan kembali passive learner dalam peroses pengalaman belajar siswa selama sekolah dengan pembelajaran jarak jauh dan menmbuat esensi dari pembelajaran itu sendiri berkurang, hilang, atau sia-sia.
Hakekat Pendidikan Perspektif John Dewey
Teori John Dewey tentang pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan minat Dewey dalam bidang filsafat. Bagi Dewey, adanya filsafat memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupan setiap manusia dan juga lingkungannya yang kemudian mengatur kehidupan manusia. Filsafat menurut Dewey merupakan pemecah problem atau masalah kehidupan dan hal tersebut beriringan dengan pendidikan yang bertujuan sebagai jalan keluar atas masalah di suatu kehidupan yang dalam prosesnya penddikan ini melatih bagaimana individu dapat memecahkan masalah yang ada.
Menurut Hidayat (2011: 21), filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis. Pendidikan dalam hal ini dikatakan sebagai proses yang berlangsung tanpa akhir atau seumur hidup dan berkaitan dengan daya intektual dan emosional manSeusia.Â
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan tetap harus berjalan dalam keadaan apapun yang terjadi, mengingat bahwa pendidikan adalah suatu proses yang tiada henti dan tanpa akhir serta terus berjalan seiring semakin majunya zaman. Sebagai seseorang yang berkiblat pada mahzab pragmatisme, pengalaman sekolah didapat para siswa melalui bagian hidupnya dan bukan hanya sebagai persiapan untuk kehidupan yang nyata.Â
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses dari rekonstruksi atas pengalaman yang diperoleh siswa di sekolah. Kemudian Dewey juga menyebutkan bahwa sekolah ini sebagai, miniatur dari masyarakat atau society karena sifatnya yang heterogen dengan latar belakang siswa yang berbeda-beda.
Dewey dalam pembahasannya mengenai pendidikan yang progresif mulanya sebagai bagaimana ia mengkritik pendidikan yang tradisional karena menjadikan pembelajaran sebagai hal yang kaku, disiplin yang terlalu ketat, sehingga menyebabkan siswa tidak berkembang menjadi pembelajar yang aktif. Pada masa pandemi yang berlangsung sekarang ini pendidikan harus tetap dilakukan dengan beberapa upaya kebijakan pemerintah dalam mengurangi angka penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembelajaran melalui sistem daring yang pada saat ini dikenal dengan pembelajaran jarak jauh.Â
Dalam pembelajaran jarak jauh ini adapun sarana yang digunakan oleh pendidik sebagai pelaksanaan pembelajaran seperti aplikasi yang mendukung pembelajaran sebagai contoh zoom, google meet, whatsapp, dll.Â
Dewey dalam menjelaskan pendidikan progresif yaitu guru dan murid harus sama-sama ikut berpartisipasi aktif dalam membangun suasana kelas yang menyenangkan dan menjadikan kelas tidak kaku yang akan menjadi sebuah pengalaman siswa yang didapat dari sekolah. Suatu pendidikan yang progresif adalah konsep pendidikan yang merupakan hasil perolehan pengalaman dan mengkritik pendidikan yang tradisional dalam pelaksanaannya.
Pembelajaran Jarak Jauh dan  Pelaksanaanya yang Progresif
Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada masa pandemi ini mengalami banyak kendala dalam prosesnya, salah satunya yaitu berkaitan dengan motivasi belajar siswa yang dipengaruhi karena kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran sehingga menjadikan pembelajaran jarak jauh secara daring ini adalah suatu hal yang membosankan dan melelahkan bagi siswa.Â
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan ini seahrusnya menjadi suatu pembelajaran yang progresif bagi siswa dan juga dapat membangkitkan keaktifan dalam proses pembelajaran.Â
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dari rumah secara daring seharusnya tidak serta merta menurunkan mutu dari isi pembelajaran itu sendiri dan seharusnya dapat ditingkatkan menjadi pembelajaran yang semakin optimal karena. Sehingga pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada masa pandemi sekarang ini dianggap tidak sia-sia bagi seluruh pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan namun dapat pula menciptakan hal-hal positif selama pembelajaran jarak jauh yakni menjadi lebih progresif lagi.
Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ seharusnya berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat pendidikan yang progresif seperti kebebasan anak untuk berkembang, pengalaman langsung sebagai rangsangan belajar, peran guru sebagai pembimbing kegiatan belajar, kerjasama antar sekolah dengan pihak keluarga, sekolah yang progresif harus menjadi laboraturium reformasi bagi pendidikan. Pendidikan progresif dipelopori oleh John Dewey yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1859 di Burlington, Vermont, Amerika Serikat.Â
Dewey juga memberikan banyak sumbangsih dalam dunia pendidikan, filsafat, dan agama yang juga menjadi filusuf pendidikan dan memiliki pengaruh besar di Amerika.Â
Menurut Sadulloh (2007: 128), tujuan pendidikan adalah sebagai instrumen untuk bertindak, yang hasilnya akan menjadi instrument untuk pencapaian tujuan berikutnya dan dijadikan sebagai alat untuk bertumbuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Dewey bahwa didalam proses pendidikan harus memberikan hasil yang positif terhadap kehidupan di masyarakat karena pendidikan harus memberikan suatu pengaruh dalam adanya perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih baik lagi.Â
Pendidikan memiliki perannya dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui masyarakat yang demokratis dan berorientasi pada pengalaman untuk bertumbuh atau biasa dikenal dengan learning by doing. Adapun istilah bagi pendidikan progresif yakni penggambaran situasi yang berbanding terbalik dari pendidikan yang dilaksanakan secara konvensional.Â
Pada pendidikan konvensional atau tradisional disebutkan bahwa guru sebagai pemegang otoritas kepemimpinan dan siswa sebagai tampuk dari kepemimpinan guru. Pada masa sekarang ini berdasarkan pendidikan progresif guru telah berubah menjadi fasilitator murid yang mendukung proses pembelajara. Pendidikan progresif juga termasuk bagian dari demokrasi kehidupan yang memerdekakan pendidikan maksudnya pendidikan yang diselenggrakan harus berpihak kepada siswa dengan siswa sebagai subjek pembelajaran Â
Menjadi Active Learner Dalam PJJ Online
Sebuah pengalaman atau an experience bagi Dewey adalah makna yang terkandung dalam suatu pembelajaran dan dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa yang terwujud dalam demokrasi yang terjadi di kelas. Pendidikan yang hanya mengandalkan kepada hafalan dianggap sebagai suatu otoriterisme yang kemudian mendapat kritik oleh Dewey karena hal tersebut dapat mematikan kreatifitas siswa dan menjadikan siswa gagal sebagai active learner sehingga Dewey menegaskan agar menjadikan pendidikan sebagai hal yang progresif  karena dapat memicu peran siswa sesungguhnya menjadi active learner.Â
Bagi Dewey, demokrasi itu merupakan hal yang harus ada didalam pendidikan karena dengan adanya demokrasi dalam pendidikan dapat menjadikan seluruh siswa aktif salah satunya yaitu dengan berani mengemukakan pendapatnya dikelas. Hal ini sejalan dengan teori belajar kognitif milik John Dewey yang dalam pengaplikasiannya menekankan pada keaktifan siswa dalam berpikir dan memecahkan masalah dengan cara merekonstruksi pengalaman yang ada serta melatih cara berpikir siswa yang rasional. Â
Kemudian dalam proses menjadikan siswa sebagai subjek yang aktif maka dapat dilakukan dengan menerapkan metode CBSA yang memiliki kepanjangan dari cara belajar siswa aktif karena dianggap efektif dalam pengembangan ranah kognisi siswa dan mengarahkan pada kemandirian siswa.Â
Jadi active learner dalam proses pembelajaran baik itu secara langsung bertatap muka ataupun secara daring seperti saat ini yakni pembelajaran jarak jauh dapat dinyatakan sebagai suatu pembelajaran yang aktif hanya ada dan hadir jika siswa menggunakan daya kognitif mereka untuk mempelajari teori, memecahkan masalah, dan menempatkan pengalaman belajar mereka secara optimal, selain itu untuk menjadi active learner setiap siswa harus berinteraksi aktif dengan melakukan diskusi dengan guru atau dengan peserta lainnya yang semakin melatih kemampuan kognitif dan verbal siswa.
Untuk menjadi seorang active learner maka beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dimulai dari ceramah yang interaktif antara guru dan siswa walaupun pembelajaran dilakukan secara daring tetapi harus melibatkan semua siswa yang ada sebagai umpan balik untuk guru, selain itu ceramah atau penjelasan materi yang dilakukan secara interaktif ini juga memiliki faktor pendukung seperti adanya handouts / modul hingga powerpoint agar siswa memiliki gambaran atas apa yang telah dipelajarinya dan pengalaman belajarnya pun semakin baik.Â
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yakni dengan mengadakan diskusi sebagai bentuk pertukaran gagasan atas pengalaman antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dengan cara menyampaikan argumentasinya hingga didapatkan suatu kesepakatan atas hasil diskusi tersebut. Diskusi kelompok juga tidak luput dilupakan dari hal ini, diskusi kelompok memiliki fungsi sebagai ajang untuk belajar menghargai perbedaan pendapat yang ada saat diskusi berlangsung dan sebagai suatu kesempatan bagi siswa yang belum ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran secara online maupun tatap muka.Â
Selanjutnya untuk membentuk active learner adanya game juga diperlukan dalam proses pembelajaran jarak jauh secara online karena berangkat dari kritik Dewey terhadap pendidikan yang konvensional / tradisionil dimana siswa belajar dengan cara yang sangat kaku dan menegangkan kemudian fungsi game dalam proses pembelajaran yaitu mengajarkan pentingnya koordinasi dalam mencapai suatu tujuan, terdapat banyak aplikasi yang memfasilitasi adanya game edukatif yang dapat dilakukan secara jarak jauh, salah satunya yakni dengan menggunakan aplikasi quizizz sehingga belajar tidak lagi menjadi hal yang membosankan bagi siswa.Â
Selain game yang menantang dan mengasah kemampuan kognitif siswa yang mengasah peran siswa sebagai active learner, pertanyaan pembuka juga turut hadir dalam memantik semangat siswa yang dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh secara online karena menjadi feedback mengenai apa yang sudah dipelajari dan yang akan di pelajari sebagai penalaman baru.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa di era pandemi sekarang ini,banyak siswa yang sebaliknya menjadi siswa yang pasif dan semakin pasif. Hal ni merupakan dampak juga menjadi resiko yang ditimbulkan oleh pembelajaran jarak jauh karena peserta didik dituntut untuk dapat mencermati dan mempelajari materi pelajaran secara mandiri atau sendiri tanpa mendapatkan pemahaman yang dijelaskan oleh guru secara lebih jauh serta kesempatan dalam bertanya yang sangat terbatas oleh waktu.Â
Pembelajaran jarak jauh atau PJJ secara daring ini perlu disiapkan agar dapat lebih membangkitkan sisi active learner siswa dalam menggapai kompetensi siswa yang mempengaruhi hasil belajar dari pembelajaran siswa selama PJJ berlangsung. Peningkatan efektivitas dari pengalaman belajar siswa dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan interaktif  serta memberikan umpan positif bagi siswa dan harus terlaksana interaksi dalam pembelajaran yang aktif walaupun dilakukan secara daring, sehingga tidak mengubah makna dan hasil dari pembelajaran walaupun dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh.
Referensi:
Belawati, Tian dan Nizam (Ed.).2020. Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Field, Richard. John Dewey (1859---1952). A Peer Reviewed Academic Resource. IEP UTM/#H2 Diakses pada 05 Januari 2021 pukul 13:26
Hatimah, Ihat, dan Sadri. 2016. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Buku Materi Pokok PDGK4306/MODUL 1. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Guinlock, James S. 2020. John Dewey American Philosopher and Educator. britannicaDiakses pada 05 Januari 2021 pukul 13:21.
Hickman, Larry A. 2016. Educational Occupation and Classroom Technology. European Journal Of Pragmatism and American Philosophy [Online]. VII-1 2016.  20 July. Diakses pada 11 Januari 2021 pukul 00:24 melalui journals;
Hidayat, Rakhmat. 2011. Pengaturan Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
https://www.pbs.org/onlyateacher/john.html Diakses pada 05 Januari 2021 pukul 13:45.
Indrawati, Dyah Efi. 2012. Pembelajaran Dengan Aktif Learning. Diakses melalui efidrew.wordpress pada 10 Januari 2021 pukul 23:44.
Sadulloh, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfa Bera.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Wasitohadi. 2014. Hakekat Pendidikan Dalam Perspektif John Dewey. Satya Widya, Vol. 30, No.1. Juni 2014: 49-61.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI