~Mari Kita Selesaikan~
Â
Candu itu menghibur. Candu itu membuat hancur
Candu hanya buat si ghurur
Mari kita balik:
Candu tak lagi bikin mabuk
Di tengah rel yang meliuk
Ada yang lurus terbentuk
Itu yang kini harus kita tempuh
Dengan bersimpuh
Dengan sungguh-sungguh
(05.25 nasihat pagi dari Pak E)
Cermin itu sangat dekat. Dalam hati kita. Atom dalam tubuh kita mulai meletup-letup. Semburat-Nya. Memercik Percikan-Nya menenangkan. Adalah kita yang menjadikan-Nya ada. Ketika hati dan logika bercakap. Embun telah tercipta sebelum kata-kata. Lelaki yang datang bersama kilat. Membawa petir yang menyambar Cahanya memercik, percikan Cahaya untuk Majnun. Serat undangan sebagai pengakuan bentuk homonculis. Penyampaian bahasa Ambon, bahasa Tana, bahasa Jawa, bahasa Bali, dan bahasa kalbu. Mengajak pembaca sebagai pembelajar bahasa yang hakiki.
Siapkah Anda ikut merasakan percikan itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H