Mohon tunggu...
Titis
Titis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Berprestasi Lewat PSHT! Ini Dia April, Si Cantik yang Jago Silat

23 November 2023   22:42 Diperbarui: 23 November 2023   22:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aprilia Avita atau biasa dipanggil dengan April adalah seorang Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang kini sedang menempuh S1 Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID). Saat ini April sudah memasuki semester lima.  Selain menjadi mahasiswa yang aktif dalam bidang akademik, April juga aktif dalam bidang non akademik yaitu pencak silat, lebih tepatnya  Setia Hati Terate atau biasa dikenal dengan PSHT.

April lahir di Blitar pada tanggal 1 April 2003. Saat ini ia berusia 20 tahun. Di umurnya yang terbilang masih muda, April sudah memenangkan berbagai kejuaraan lomba baik tingkat daerah, nasional ataupun internasional. Kejuaraan pertama yang diikuti oleh April adalah SMANEGA CUP pada tahun 2017 yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Garum. Sampai saat ini, April kerap kali ikut serta dalam berbagai kejuaraan. Beberapa kejuaraan yang diikuti oleh April selama dua tahun terakhir yaitu Porprov 2022, Kejuaraan Internasional UNS 2022, Kejurprov PSHT 2023 dan masih banyak lagi.

April telah menekuni dunia pencak silat sejak kecil, tepatnya saat ia berada di bangku SMP. Saat April masih menginjak bangku SMP, sang ayah mengenalkannya pada dunia pencak silat. April mengungkap bahwa alasan mengapa ayahnya mengenalkan dunia pencak silat kepadanya adalah agar tetap ada generasi penerus yang mau melestarikan budaya bangsa,

"kalau dari ayah sendiri menggembleng saya masuk PSHT ya biar ada penerus buat kedepannya. Kan pencak silat ini salah satu budaya Indonesia, jadi biar nggak kemakan zaman"

Tentu saja tidak mudah bagi April untuk sampai di titik ini. Banyak sekali usaha, air mata serta rintangan yang telah dialalui. Satu hal yang menjadi pukulan berat bagi April, dimana sang Ayah harus berpulang ke Rahamatullah disaat April masih sangat membutuhkan sosok Ayah untuk membimbingnya. Hal tersebut sempat membuat April sempat terpuruk, namuntidak mau berlarut dalam kesedihan, April perlahan lahan mulai bangkit.

Dalam perjalan karirnya, April sempat mendapat penolakan dari sang Ibu dan vakum selama enam bulan karena penyakit yang dideritanya. Namun hal tersebut tidak menghentikan semangat April untuk melanjutkan mimpinya. Ia bahkan rela bertengkar dengan ibunya. April akhirnya memutuskan untuk latihan secara diam diam serta mengikuti lomba secara sembunyi-sembunyi. Melihat usaha dan semngat dari April yang begitu besar, akhirnya sang Ibu luluh dan mengizinkannya untuk kembali mengikuti pencak silat.

Dalam dunia olahraga, para atlet tidak bisa menghindari resiko cidera. Begitu juga dengan April.  Saat ini April tidak lagi bermain tanding karena cidera lututnya,

"Satu hal lagi, namanya olahraga selalu ada resiko di dalamnya. Aku pernah mengalami cidera lutut waktu aku tanding, awalnya enggak terlalu ambil pusing karena aku pikir itu cidera biasa. Sampai-sampai setiap aku latihan dan bertanding lututku selalu ngalami cidera. Akhirnya aku pergi ke fisioterapi dan ternyata aku divonis ACL (Anterior Cruciate Ligament) setelah divonis itu aku mulai pupus harapan bertanding. Namun, namanya rejeki selalu ada jalannya ya, akhirnya tetap berlatih dan ikut sikat tetapi di bidang seni. Jadi, sampai sekarang aku terjunnya ke ranah seni"

Dibalik semua hal baik dan buruk yang April alami saat menekuni dunia silat, April selalu merasa bersyukur bisa menekuni dunia silat. Karena di dalam dunia silat tidak hanya mengajarkan tentang bela diri melainkan juga mengolah jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun