Mohon tunggu...
Titis Mayangsari
Titis Mayangsari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya membaca novel dan menonton drama korea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Aksara Jawa

8 Desember 2022   09:24 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:49 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBELAJARAN AKSARA JAWA

Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku dengan tradisi, bahasa dan kearifan lokal yang kaya. Tetapi patut disayangkan, generasi muda masa kini semakin hari semakin tidak menerapkan unsur-unsur budaya dalam kehidupannya sehari-hari secara utuh, baik itu adat istiadat, kebiasaan, maupun bahasa dengan baik dan benar sesuai tatanan budaya setempat. Hal ini dikarenakan orang tua dan masyarakat semakin terkena dampak globalisasi di mana relasi dan komunikasi antar manusia lebih pada sesuai kebutuhan saja, sehingga aspek-aspek budaya pada akhirnya direduksi menjadi apa yang perlu saja dalam kehidupannya.

Daerah Provinsi Jawa Tengah mempunyai Bahasa daerah yaitu Bahasa Jawa. Sekalipun jumlah penutur bahasa Jawa mencapai lebih dari 60 juta, tetapi tidak banyak orang bisa membaca dan menulis aksara Jawa dengan lancar, sedangkan budaya lokal termasuk bahasa, memuat local wisdom yang memiliki peran penting sebagai penyusun kebudayaan bangsa.

Aksara Jawa mengandung nilai filosofis dan estetis yang tinggi, maka perlu diajarkan kepada siswa sebagai generasi muda. Kandungan dalam aksara Jawa mengajarkan kepada siswa untuk menyikapi tantangan saat berusaha membaca maupun menulis aksara Jawa. Tantangan tersebut secara tidak langsung melatih siswa untuk sabar dan teliti dalam membaca dan menulis aksara Jawa. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk pembentukan karakter. Pembelajaran aksara Jawa ini merupakan salah satu bentuk proses pelestarian aksara Jawa terhadap siswa sebagai generasi muda.

Kondisi pembelajaran aksara Jawa di sekolah, secara umum terkendala beberapa permasalahan. Pembelajaran aksara Jawa dianggap sulit karena aksara Jawa sudah tidak dipakai lagi sebagai media baca tulis sehari-hari. Penggunaan aksara Jawa pada masa sekarang ini hanya terbatas sebagai simbol kedaerahaan yang disematkan pada nama-nama jalan, gedung-gedung pertemuan, gedung-gedung pemerintahan, dan lain-lain. Pengajaran membaca dan menulis aksara Jawa yang cenderung monoton dan memaksa siswa untuk menghafal bentuk-bentuk dan aturan penulisannya, membuat siswa semakin tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran membaca dan menulis aksara Jawa. Adapula kurangnya media pembelajaran bahasa Jawa yang atraktif, interaktif, dan modern yang mampu menarik minat siswa dalam mempelajari aksara Jawa.

Sebagai pengajar, harus mencari dan melakukan inovasi terhadap pembelajaran Bahasa Jawa terutama aksara Jawa. Bisa diperbaiki dari metode ataupun media pembelajaran. Metode yang bisa digunakan adalah metode drill. Metode latihan atau drill dapat diimplementasikan dalam pembelajaran membaca dan menulis aksara Jawa. Setiap jam pelajaran bahasa Jawa, metode ini dapat diterapkan. Adapula metode kerja kelompok untuk pembelajaran membaca dan menulis aksara Jawa. Cara penerapannya dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil, terdiri dari 5-8 siswa. Setiap kelompok diketuai oleh siswa yang kemampuan baca tulis aksara Jawanya paling baik di antara anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mempelajari materi aksara Jawa. Misalnya penggunaan pasangan. Ketua kelompok bertanggung jawab penuh untuk mengajar teman-temannya agar kemampuan baca tulis aksara Jawa teman-teman satu kelompok meningkat.

Selain diperbaiki dari segi metode, pengajar juga bisa memperbaiki dari segi media pembelajaran. Media permainan sangat cocok untuk anak-anak usia sekolah, karena dapat menumbuhkan semangat berkompetisi dengan teman. Namun dalam aplikasinya perlu dilihat kesesuaiannya dengan materi, usia siswa, serta penguasaan kompetensi siswa. Media permainan ini sangat diharapkan bisa membuat siswa lebih aktif dan interaktif dalam pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan jaman, media pembelajaran yang dimiliki sekolah semakin lengkap. Sekarang ini pada umumnya sekolah sudah memiliki laboratorium komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet. Komputer dapat dipakai sebagai media pembelajaran aksara Jawa. Lebih baik lagi jika dilengkapi LCD sebagai proyektor. Aplikasi komputer berbasis aksara Jawa dapat diajarkan kepada siswa untuk membantu proses pembelajaran baca tulis aksara Jawa. Aplikasi ini dapat diperoleh dengan cara download dari internet maupun membeli CD program aksara Jawa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa khususnya aksara Jawa dapat berhasil dengan peran guru yang inovatif. Seorang pengajar atau guru harus membuat pembelajaran menarik dan minat siswa untuk belajar meningkat. Guru harus menerapkan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain  metode, guru juga harus mengembangkan media pembelajaran, menemukan ide-ide dalam mengajar dan juga membuat suasana pembelajan yang interaktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun