Mohon tunggu...
Titi Pramesti
Titi Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Halo saya adalah mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta semoga tulisan yang saya buat bisa anda sukai dan membantu anda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Benarkah Kuliah Hybrid Lebih Efektif dari Kuliah Daring?

16 Januari 2022   07:07 Diperbarui: 16 Januari 2022   08:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tema: "Unisa Yogyakarta Optimis menghadapi pandemic covid-19"

Sub Tema : Kuliah Hybrid Ala Unisa Yogyakarta di Masa Pandemi

Pernahkan anda berfikir mengapa manusia selalu ada hampir diseluruh tempat di dunia?,di hutan,di gurun,di tempat bersalju,dipantai,dilaut,ataupun di gunung itu menandakan bahwa manusia adalah mahkluk yang mudah  beradaptasi.Itu artinya dalam keadaan sesulit apapun kita selalu mampu bertahan hidup dengan syarat mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan . Lalu bagaimana caranya kita bertahan hidup dengan menjalankan rutinitas sehari-hari tanpa keluar rumah?tanpa bertemu denngan manusia lainya? Untungnya selain dengan perasaan dan nafsu manusia juga diciptakan dengan akal. Perkembangan teknologi yang semakin maju dari tahun ke tahun seakan-akan menjadi jawaban dari kesulitan  di masa pandemi.

Perkembangan teknologi selalu berkembang menutupi kekurangan dan kesulitan pada setiap versi di zamanya.Jika dahulu  bekerja,belajar,belanja,bertransaksi harus dilakukan secara langsung  namun sekarang semua itu dapat kita lakukan tanpa bertemu dengan bantuan teknologi. Jika kita lihat sekarang  hampir  semua kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya dilakukan secara online,terutama pada bidang pendidikan.

Pembelajaran daring  sudah terjadi sejak 2 maret 2020 masih terus berlangsung hingga saat ini,awalnya semua mengira itu adalah solusi dalam keadaan pandemi yang malah memunculkan masalah baru yang lain. Tapi bukan berarti itu adalah  hal yang buruk kita selalu belajar dari setiap kesalahan terbentur masalah menemukan solusinya lalu muncul masalah baru itu adalah hal yang biasa kita hadapi.Akibat pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga hari ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring namun  sayangnya solusi itu tidak memecahkan  masalah  sepenuhnya bagi anak yang berada didaerah terpencil dan jauh dari pusat kota.

 Masalah koneksi mengahambat pemahaman siswa untuk belajar belum lagi gangguan yang ada dirumah saat belajar seperti suara tetangga yang asik mengobrol,tiba-tiba datang tamu,adik yang selalu mengajak bermain,dan suara hewan ternak yang tidak jauh dari rumah juga turut berkontribusi dalam memecahkan fokus saat belajar. Belajar daring mengikutsertakan peran orangtua untuk mendampingi dan mendukung anaknya belajar sayangnya tidak setiap anak mendapatkan orangtua yang seperti itu,banyak orangtua kolot yang beranggapan bahwa mengajar adalah tugas guru disekolah orangtua hanya mencari biaya untuk si anak belajar menjadi beban tersendiri. Sulitnya berdiskusi karena terhambat sinyal melemahkan semangat siswa untuk belajar itu jugalah yang menjadi penyebab belajar daring kurang efektiv bila si anak tidak memahami pelajaran kepada siapa ia bertanya bila bertanya pada guru terhambat sinyal bertanya pada orangtua terhambat pengetahuan?

Tidak hanya  keterbatasan sinyal,kurangnya memahami penggunaan teknologi,mahalnnya biaya internet,juga mengganggu ke efektifan belajar secara daring membuat sebagian institusi pendidikan  menerapkan sistem  baru yaitu  sistem belajar mengajar secara hybrid (perpaduan dari belajar secara daring dan  lurin),tapi benarkah cara tersebut efektif? dalam pelaksanaanya belajar secara hybrid membantu  mahasiswa lebih terampil dan aktif dikarenakan memberi kesempatan pada mahasiswa agar lebih memahami pembelajaran, mengenal dosen,lingkungan kampus,serta teman-temanya secara langsung tidak hanya secara virtual. Namun dibeberapa institusi pendidikan  tidak menerapkan aturan seragam sehingga siswanya dibolehkan menggunakan pakaian bebas sayangnya hal tersebut malah menjadi ajang perlombaan memamerkan baju yang dimiliki melupakan tujuan utama untuk belajar tapi tidak di Universitas Aisyiyah Yogyakarta walaupun disana diterapkan kuliah hybrid pakaian yang digunakan tetaplah seragam  prodi  masing-masing sehingga tidak ada lagi perlombaan dalam hal pakaian karena mahasiswa fokus. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun