Mohon tunggu...
Titip Elyas
Titip Elyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar, pendakwah, wartawan, penulis, wirausahawan muda, dan bisnisman

Menulis, membaca, traveling, dan bisnis/menarik dan energik/positif, indah, politik, sosial budaya, humaniora, kesehatan, bisnis, pengusaha, dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan Ilmu dan Adat Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado di Mata Dayat Desmanto, Tuanku Sutan

16 Agustus 2024   08:50 Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT

Kisah ini diambil dari kiriman Dayat Desmanto Tuanku Sutan

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Hari itu, Kamis tanggal 15 Agustus 2024, Dayat Desmanto Tuanku Sutan menginjakkan kakinya di korong Kampung Guci, sebuah desa yang tenang dan asri di nagari Lubuak Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkuang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Ia datang dengan niat tulus untuk berkunjung ke kediaman seorang guru yang sangat dihormati, Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado. Guru ini bukanlah sembarang guru; beliau adalah salah satu pengajar senior di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan, sebuah pesantren yang dikenal melahirkan banyak ulama dan cendekiawan.

Sejak tahun 1999, Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado telah mengabdikan dirinya sebagai pendidik. Dalam kurun waktu yang panjang ini, beliau telah melihat berbagai generasi santri datang dan pergi, semua dengan harapan besar untuk meraih ilmu dan bimbingan darinya. Bagi para santri dan masyarakat sekitar, beliau lebih dari sekadar guru; beliau adalah sosok yang dihormati dan dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari.

Bukan hanya sebagai seorang guru, Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado juga memiliki tanggung jawab yang besar sebagai salah satu pengurus Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan. Perannya sebagai pengurus telah memberikan dampak signifikan dalam perkembangan dan kemajuan pesantren ini. Dengan kebijaksanaan dan pengalamannya, beliau turut andil dalam berbagai keputusan penting yang membawa pesantren ini menuju masa depan yang lebih cerah.

Selain tugasnya di pesantren, Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado juga memegang gelar adat sebagai Datuak Saripado, sebuah kehormatan yang diberikan oleh kaumnya di Nagari Anduriang Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman. Gelar datuak ini diberikan kepadanya pada tahun 2010, dan dikukuhkan secara resmi pada tahun 2023. Sebagai seorang datuak dari suku Sikumbang, beliau memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya, serta menjadi pemimpin yang dihormati dalam komunitasnya.

Kedatangan Dayat ke rumah Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado bukan sekadar kunjungan biasa. Ia datang dengan penuh rasa syukur dan penghormatan, mengingat peran besar sang guru dalam mendidik dan membentuk karakter banyak generasi. Ketika tiba di kediaman Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado, suasana rumah yang tenang dan penuh berkah menyambutnya. Di sana, Dayat disambut dengan senyuman hangat dan sapaan ramah, seperti seorang anak yang pulang ke rumah setelah lama merantau.

Dalam perbincangan yang penuh makna, Dayat mendengarkan dengan seksama setiap nasihat dan petuah yang disampaikan oleh Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado. Setiap kata yang keluar dari lisan beliau terasa menyejukkan hati, seakan mengandung kekuatan spiritual yang mampu menenangkan jiwa. Bagi Dayat, pertemuan ini adalah momen yang sangat berarti, sebuah kesempatan untuk menyerap ilmu dan hikmah dari sosok yang sangat dihormatinya.

Sore itu, ketika matahari mulai meredup di balik bukit, Dayat berpamitan untuk pulang. Ia membawa pulang tidak hanya pengalaman berharga, tetapi juga semangat baru untuk terus meneladani nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan oleh Tuanku Muhammad Kamal Ma'ruf Datuak Saripado. Kunjungan singkat itu meninggalkan kesan yang mendalam, mengingatkan Dayat akan pentingnya menghormati dan menimba ilmu dari para guru dan pemimpin yang telah mengabdikan hidup mereka untuk kemaslahatan umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun