Mohon tunggu...
Titip Elyas
Titip Elyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar, pendakwah, wartawan, penulis, wirausahawan muda, dan bisnisman

Menulis, membaca, traveling, dan bisnis/menarik dan energik/positif, indah, politik, sosial budaya, humaniora, kesehatan, bisnis, pengusaha, dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tafahna Al Asyrof: Transformasi Kota Kecil Berkat Keberanian Seorang Pemuda

12 Juni 2024   13:14 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di tepian lembah Sungai Nil, terdapat sebuah kota kecil bernama Tafahna Al Asyrof. Kota ini dikenal dengan ketenangannya yang memikat hati, di mana penduduknya hidup bersahaja dalam keharmonisan yang erat. Namun, di balik kedamaian tersebut, tersembunyi sebuah kisah luar biasa tentang seorang pemuda yang mengubah wajah kota kecil ini menjadi salah satu kota terkenal di Mesir. Seperti yang dikutip oleh Syekh DR Mustafa Dasuki Kasbah, ahli wakaf dari Universitas al-Azhar, Tafahna Al Asyrof telah mengalami metamorfosis yang menakjubkan berkat perjuangan Sholah Althiyah.

Sholah Althiyah adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di Tafahna Al Asyrof. Ketika dia menuntut ilmu di salah satu universitas di Mesir, Sholah hanya memiliki satu celana panjang. Namun, kemiskinan tidak menghalangi semangatnya untuk belajar. Dia memilih jurusan pertanian, dengan keyakinan bahwa ilmu ini akan membawanya keluar dari lingkaran kemiskinan. Setelah lulus, Sholah bersama sembilan rekannya sepakat untuk memulai bisnis unggas dan perkebunan.

Modal awal mereka sangat terbatas, sehingga mereka mengumpulkan uang dengan menjual apa saja yang dimiliki, termasuk perhiasan istri-istri mereka. Dengan usaha keras, sedikit demi sedikit mereka berhasil mengumpulkan modal. Namun, Sholah menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar, mereka memerlukan mitra tambahan. Dia kemudian mengusulkan satu nama yang tidak biasa sebagai mitra ke-10 mereka---Allah SWT. Mereka sepakat untuk memberikan 10% dari keuntungan bisnis mereka kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan perlindungan, pemeliharaan, dan perawatan dari segala wabah penyakit.

Surat perjanjian pun dibuat di bawah notaris, lengkap dengan segala klausulnya yang mengikutsertakan Allah sebagai sekutu. Tak disangka, pada tahun pertama usaha mereka langsung melejit. Pada tahun berikutnya, mereka sepakat untuk meningkatkan persentase keuntungan untuk Allah menjadi 20%, dan terus meningkat hingga mencapai 50% pada tahun-tahun berikutnya.

Keuntungan 50% ini dialokasikan untuk membangun sekolah bagi anak-anak di Tafahna Al Asyrof, dari tingkat SD hingga SMA. Seiring dengan berkembangnya bisnis, Baitul Maal juga didirikan di kota kecil ini, menghapus kemiskinan yang dulunya membelenggu masyarakatnya. Setiap musim panen, seluruh kota diberikan sayuran gratis dan diadakan pelatihan bagi pemuda-pemuda untuk menjadi petani tangguh dengan hasil yang diekspor ke negara tetangga.

Kesuksesan Sholah dan teman-temannya semakin meningkat. Mereka bahkan mengajukan izin pendirian universitas di kota ini, meskipun awalnya ditolak karena kurangnya sarana dan prasarana. Tidak menyerah, mereka mengusulkan pembangunan universitas lengkap dengan jalur kereta api dan stasiun dengan biaya sendiri. Proposal ini akhirnya disetujui, dan universitas pertama di kota kecil ini pun berdiri, diikuti oleh pendirian universitas-universitas lain dan asrama dengan lebih dari seribu kamar.

Pada puncak kariernya, Sholah memutuskan untuk menyerahkan 100% keuntungan usahanya kepada Allah sebagai mitra ke-10. Dia menjadi "karyawan" untuk Allah, menerima gajinya dengan keyakinan bahwa dia hanya membutuhkan dan meminta kepada Allah saja. Keikhlasannya membuat dia dihormati dan dikenang oleh jutaan orang Mesir di akhir hidupnya.

Kisah Ir Sholah Althiyah dari Mesir ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang. Dia adalah sosok pejuang yang setelah meraih kesuksesan, justru menyedekahkan seluruh hasil usahanya. Kita sering kali melupakan untuk menyertakan Allah dalam bisnis kita, padahal Dia adalah penjamin dan penguasa segalanya. Cara yang dilakukan oleh Ir Sholah Althiyah dari Mesir ini bisa diterapkan oleh siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dengan penuh keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun