Mohon tunggu...
Titin Juhartini
Titin Juhartini Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

Panggil aku Leberia tanjung. Mencintai rimbun dan ramah desaku Seda. Belajar mengenali diri sendiri dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Kotak Permainan

14 November 2020   14:41 Diperbarui: 14 November 2020   14:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah kotak permainan

Membawaku menyelam hingga dasar samudera

Bercumbulah aku dengan segala

Bergairah bersama menuai anak-anak

Hiu, penyu, singa, laba-laba

Bersiaga sejak lama

Sebab air mata duyung akan membuat silau mata anak-anak 

Hasil cumbuku dengan karang

Sebuah kotak permainan

Merubah wujudku dengan kaki sempurna

Ditiupnya pada akalku

Intrik dan tak-tik

Ratu adalah yang mengendalikan anak-anak

Lampu

Untuk terbit atau meremang

Di semak atau sepetak

Kota adalah deras syahwat yang lahir subur

Yang siaga kabur

Sebelum subuh menegur

Sebuah kotak permainan

Ditunjukannya padaku

Nisan-nisan bertuliskan anak-anak ambisiku

serba sekilas, seperti cahaya flash menyilaukan

Suara-suara terlewat

Dan terlupakan dari dasar hati

Mengebiri diri sendiri

Sebab umur beranjak lari begitu pasti

Tanpa kompromi

Lalu, dimana sekarang aku berdiri?

Menatap kosong pada rupa dalam cermin.

Jakarta, 14 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun