Mohon tunggu...
Titin Inayah
Titin Inayah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Seorang Siswa Memahami dalam Hal Bolos Sekolah

7 Desember 2024   11:07 Diperbarui: 7 Desember 2024   11:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolos sekolah dapat membuat perilaku siswa menjadi buruk. 

Contoh : "Jika seorang siswa bolos sekolah dan dia memilih nongkrong di rumah orang atau di toko dengan temannya dari pada sekolah. Hal yang dilakukan siswa pasti merokok, minum-minuman sehingga menyebabkan kecanduan dan kebiasaan pada anak tersebut."

Bolos sekolah juga membuat orang tua dan guru khawatir. 

Contoh : "Di sekolah saya ada seorang siswa yang mengikuti pelajaran jam pertama dan ke dua, waktu istirahat dia nongkrong di rumahnya tetangga bersama temannya, waktu bel sekolah bunyi dia tidak masuk sehingga gurunya mencari siswa tersebut. dan malah pulang ke rumahnya mengambil kontak sepeda, dan dia ngebut-ngebutan sehingga menyebabkan kcelakaan dan meninggal. orang tuanya tidak tahu kalau anaknya bolos sekolah."

Beberapa orang berpendapat bahwa bolos sekolah perlu penyelesaian, dengan cara guru berbicara kepada orang tua siswa apa yang menjadi penyebab siswa bolos sekolah dan mengatasinya. 

Untuk mengatasi siswa bolos sekolah perlu waktu yang cukup lama. Jika bolos sekolah sering dilakukan maka berdampak buruk pada kita sendiri dan ketinggalan pelajaran dan juga mempengaruhi masa depan siswa.

Bolos sekolah dapat menyebabkan ketinggalan materi dan merugikan masa depan kita. Bolos sekolah juga dipengaruhi oleh teman sebaya, diri kita sendiri, lingkungan sekolah, bullying, dan juga keluarga. Bolos sekolah ini, biasanya terjadi di kalangan SMP, SMA, atau SMK. 

Oleh karena itu, penting bagi seorang guru dan orang tua siswa untuk mengatasi anak yang suka bolos sekolah dengan cara memberikan motivasi atau arahan kepada siswa tersebut agar tidak mengulanginya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun