Mohon tunggu...
TITING KARTIKA
TITING KARTIKA Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, senang traveling dan menulis

Alumni Pendidikan S1 Bahasa Inggris Universitas Negeri Jakarta. Mendapatkan Program Beasiswa Unggulan (PBU) Double Master Degree di Universitas Sahid Jakarta untuk program Magister Manajemen Pariwisata dan di Universiti Utara Malaysia (UUM) program Master of Business Administration (MBA) in Tourism and Hospitality Management (2007-2009). Saat ini sedang studi S3 Manajemen Konsentrasi Pemasaran Kajian Pariwisata di Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menggali Potensi Wisata di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung

23 November 2021   19:38 Diperbarui: 24 November 2021   10:03 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecamatan Cibiru Kota Bandung menjadi salah satu lokus program pendampingan pariwisata yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Kegiatan ini melibatkan pemerintah (Dinas dan pemerintah wilayah), akademisi sebagai tim pendamping serta masyarakat setempat. Diharapkan melalui program pendampingan ini akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama dalam hal menggali potensi yang ada di daerahnya. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Arie Astuti Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Disbudpar Kota Bandung.

            Kecamatan Cibiru merupakan wilayah yang berada di sebelah timur Kota Bandung. Menurut data yang didapat dari https://cibiru.bandung.go.id/ Kecamatan ini memiliki luas sebesar 652.930 Ha. Kecamatan Cibiru berbatasan dengan Kec. Panyileukan Kota Bandung (sebelah selatan), Kec. Cilengkrang Kab. Bandung (Sebelah Utara), Kec. Cileunyi Kab. Bandung (Sebelah Timur) dan Kec. Ujungberung (Sebelah Barat). Kecamatan Cibiru dibagi kedalam 4 (empat) kelurahan yakni Kelurahan Cisurupan, Palasari, Cipadung, dan PAsirbiru dengan rincian terdapat 53 RW dan 284 RT.

Tak banyak yang mengetahui bahwa Kec. Cibiru memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan baik berbasis alam maupun budaya. Bahkan mungkin, sebagian orang tidak menyangka bahwa di Kota Bandung masih ada kawasan yang memiliki potensi alam sebagai tempat wisata.

Potensi Wisata Alam

         Menelusuri Kec. Cibiru telah memberikan pengalaman tersendiri. Bentangan alam yang masih hijau seolah tidak percaya bahwa sebenarnya pengunjung berada di Kota Bandung. Memasuki tangga 100 misalnya, sepanjang perjalanan diapit oleh pohon-pohon hijau dan rindang. Sementara itu, tidak jauh dari tangga 100, pengunjung bisa menikmati keindahan Mbah Celeng dan Mbah Garut yang menawarkan susanan alam dan Kawasan camping ground. Tak hanya itu bagi pecinta gowes, kawasan Mbah celeng menjadi salah satu alternatif untuk dapat menikmati wisata bersepeda.

Sumber Foto: Peserta Pendampingan Kec. Cibiru
Sumber Foto: Peserta Pendampingan Kec. Cibiru

          Yang tak kalah menarik di Kecamatan Cibiru adalah adanya bentangan sawah yang lebih dikenal dengan sebutan sawah abadi. Sepanjang mata memandang Kawasan persawahan ini menawarkan pemandangan yang indah dilengkapi dengan ragam tanama lainnya seperti jenis sayuran. Kawasan sawah abdi ini juga berdekatan dengan SEIN Farm atau Sekemala Integrated Farming, sebuah tempat unruk memberikan edukasi yang terintegarasi mengenai ketahanan pangan di Kota Bandung, diantaranya adanya edukasi hidroponik, pengenalan peternakan dan sistem pertanian.

          Salah satu tempat wisata yang sedang dikembangkan adalah Wet Land, sebuah tempat dimana pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan seperti outbond, bermain air, atau hanya sekedar berswafoto. Saat ini Wet Land telah banyak dikunjungi tidak hanya oleh masyarakat sekitar, namun juga di luar Cibiru.

Potensi Wisata Budaya

          Kecamatan Cibiru, tak hanya memikiki keindahan alam, namun juga potensi seni dan budaya. Salah satu jenis kesenian yang sangat terkenal di Cibiru adalah Benjang. Benjang merupakan bentuk kesenian yang dapat dikategorikan sebagai permainan seni bela diri. Hasil wawancara dengan pelaku Benjang Kang Asep dari Kelurahan Cipadung Kec. Cibiru menjelaskan bahwa terdapat dua jenis benjang yakni benjang gulat dan benjang helaran. Perbedaannya benjang gulat merupakan olahraga tradisional, sedangkan benjang helaran dilakukan untuk merayakan suatu acara yang didalamnya terdapat arak-arakan, kuda lumping atau jampana.

Kegiatan Seni budaya/sumber Asep Kec. Cibiru/dokpri
Kegiatan Seni budaya/sumber Asep Kec. Cibiru/dokpri

          Menurut Kang Asep, saat ini keberadaan kesenian benjang kian menghilang dikarenakan oleh beberepa faktor. Benjang saat ini jarang ditampilkan karena adanya “nilai kontaminasi” terhadap makna benjang itu sendiri, misalnya para pemain benjang tidak jarang sambil memimum alkohol sehingga ini dapat membahayakan. Selain ini juga tantangan dalam mentransfer pengetahuan Benjang kepada generasi muda saat ini tidaklah mudah, dibutuhkan pendekatan khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun