Mohon tunggu...
titin wijayanti
titin wijayanti Mohon Tunggu... -

baik hati,,, suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa.... Terjadi Pergeseran Teori

14 November 2011   08:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori-teori yang ada ibarat makanan yang di butuhkan oleh tubuh kita. Mengapa diibaratkan makanan karena dalam penggunaannya di sesuaikan dengan kebutuhan. Macam-macam teori antara lain kita mulai dari yang tertua dulu , diawali teori Behavioristik, Koneksionisme, Kognitif, Kontruktifisme, Humanisme. Mengapa terjadi pergeseran karena teori-teori yang ada dianggap belum sempurna sehingga harus dilengkapi.

Pergeseran yang pertama di mulai dari teori behavioristik bergeser menjadi teori koneksionisme. Keduanya hampir mirip yaitu berhubungan dengan stimulus dan respon. Akan tetapi memiliki perbedaan yaitu berhubungan dengan penguatan. Teori behavioristik yang mengalami penguatan adalah stimulus sedangkan pada koneksionisme yang mengalami penguatan pada responnya.

Selanjutnya teori koneksionisme bergeser menjadi teori kognitif yaitu, teori yang mengutamakan perkembangan berpikir, atau tingkat pemikiran. Disini sudah banyak sekali perbedaan karena pembelajarannya menuntut active learning yaitu, siswa menjadi pebelajar yang aktif. Mencari dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan. Dengan adanya teori ini diharapkan siswa menjadi kreatif dan mampu memecahkan masalah yang di hadapi kelak setelah lulus dari pendidikan.

Teori kognitif ini berkembang sangat pesat karena dirasakan hasilnya lebih baik dari teori sebelumnya. Terjadi perkembangan teori berikutny yaitu, masih berkaitan dengan kognitif hanya di tambah bahwa siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pengetahuan itu akan lebih tahan lama tinggal di otak yang terkenal dengan teori Kontruktivisme.

Selanjutnya dari berbagai teori munculah teori humanisme yang intinya memanusiakan manusia. Artinya tidak ada pemaksaan sehingga muncullah sebuah prinsip yaitu apabila ingin bisa maka harus belajar , akan tetapi stimulus ini muncul dari dalam dirinya sendiri berdasarkan kesadaran hatinya sehingga pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna bagi pebelajar. Teori-teori yang ada dalam pelaksanaannya harus di sesuaikan dengan kebutuhan jadi tidak baku. Dalam prakteknya pengetahuan tentang berbagai teori kita gunakan untuk memperkaya wawasan sehingga teori itu ibarat makanan yang diperlukan tubuh kita. Dalam prakteknya kita bisa memadukan berbagai teori sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun