Jan : Nggak tahu, ih, Ibu mbolak-mbalik pertanyaan melulu. Ga mau jawab, ah..
Ibu : Hahahaha.... baik anakku sayang... Ibu, mengajarkan hal-hal yang baik dan berusaha menjauhkanmu dari hal-hal yang kurang baik. Ibu tidak pernah mengajarimu soal dosa dan pahala. Kamu berbuat baik, maka hatimu akan bahagia. Berbuat baik itu seperti jujur pada Ibu, berbagi mainan dengan adikmu, membantu orangtua yang mau menyebrang di jalan, merawat tubuh dengan cara membersihkan diri, menyiram tanaman, membuang sampah pada tempatnya, antri, mendengarkan kalau ada yang sedang berbicara kepadamu dan lain-lain. Berbuat tidak baik itu seperti menyakiti hati kawanmu, bohong pada ibu, menendang kucing. Nah, saat berbuat tidak baik, maka hatimu tidak bahagia bukan?
Jan : Iya, tapi Ibu belum menjawab pertanyaanku.
Ibu : Soal hijab ya? Baik, sebagian orang mempercayai hijab itu adalah penutup kepala yang wajib dipakai perempuan muslim. Tetapi sebagian yang lain tidak mempercayai bahwa itu adalah bagian dari kewajiban agama. Nah, Ibu termasuk yang tidak mempercayai bahwa itu adalah bagian dari kewajiban muslimah.
Jan : Kenapa Ibu tidak percaya?
Ibu : Boleh kan tidak percaya?
Jan : Ya, boleh saja sih, tapi.. aku pengen tahu kenapa Ibu tidak percaya.
Ibu : Karena Ibu membaca, mengkritisi. Ibu tidak mau ikut-ikutan dengan mereka yang percaya begitu saja sebelum membaca dengan sungguh-sungguh.Â
Jan : Iya deh Bu. Tapi kenapa Ibu tidak percaya?
Ibu : Ya, karena setelah sekian kali membaca Alquran, hadis dan pendapat beberapa ahli, Ibu akhirnya menyimpulkan bahwa hijab itu bukan kewajiban bagi muslimah. Hijab boleh dipakai, boleh tidak. Yang mau makai silakan, yang nggak makai juga nggak apa-apa. Begitu, sayang... nanti akan Ibu tunjukkan alasan-alasan Ibu secara lebih mendetail. Untuk sementara ini dulu ya..
Â