Mohon tunggu...
Titin Kustini
Titin Kustini Mohon Tunggu... Dosen - dosen/ prodi pendidikan bahasa inggris/universitas majalengka

keranjingan membaca sejak kecil sehingga mendorong untuk menulis, tak hanya artikel ilmiah di jurnal atau prosiding tetapi juga menulis karya fiksi seperti cerpen, puisi baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa Sunda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Melindungi Anak Indonesia? (Catatan Hari Anak Nasional 2023)

26 Juli 2023   10:57 Diperbarui: 26 Juli 2023   10:59 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tema Hari Anak Nasional 2023 sama dengan tahun sebelumnya yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Tema ini sama untuk 3 tahun berturut-turut. Dengan tema yang sama, semestinya kita berharap lebih bahwa apa yang disebut terlindungi, sudah semakin baik.

Sesungguhnya, perayaan Hari Anak Nasional bukanlah acara seremonial belaka. Yang hanya ditandai dengan disematkannya predikat kota layak anak kepada beberapa kota dan kabupaten. 

Kita mengapresiasi itu tentu, tetapi harus benar-benar diikuti upaya nyata agar berhasil "melindungi" anak-anak Indonesia. Esensinya harus benar-benar mewujudkan upaya yang serius untuk menjadikan anak-anak Indonesia terlindungi dari ancaman-ancaman yang membahayakan fisik dan psikisnya sehingga mereka pada masanya nanti benar-benar bisa menjelma menjadi generasi emas yang diidamkan. Hal ini tentu bukanlah perkara mudah. 

Tantangan di jaman sekarang sangatlah begitu kompleks. Anak-anak zaman sekarang bukan lagi generasi yang hanya menerima interaksi dari keluarga dan lingkungan saja, mereka bahkan acapkali sejak dini sudah menjadi warga negara dunia maya, netizen.

Apa yang menjadi ancaman bagi anak-anak Indonesia juga seringkali  merupakan fenomena gunung es di mana yang nampak jauh lebih sedikit dari yang sebenarnya terjadi. 

Faktornya seringkali terjadi tanpa disadari. Silent. Dan tahu-tahu meledak seperti bom waktu. Saat itu terjadi, seringkali upaya melindungi anak ini sudah menjadi terlambat.

Ancaman Fisik Dan Psikis

Ancaman bagi fisik dan psikis anak-anak Indonesia kini sangat beragam. Dari mulai bullying dari teman, pelecehan seksual (yang sayangnya seringkali tak hanya terjadi oleh pelaku orang asing, tetapi sebagiannya dilakukan oleh orang dekat/keluarga dan juga lingkungan pendidikan, yang seharusnya menjadi tameng perlindungan anak), dan juga bahaya internet dan media sosial.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat, sepanjang dua bulan pertama 2023, terungkap enam kasus bullying atau kekerasan fisik, dan 14 kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan. Berdasarkan catatan Kemen PPPA, sepanjang Januari hingga 28 Mei 2023, jumlah kasus kekerasan hingga tindak kriminal terhadap anak di Indonesia mencapai 9.645 kasus.

Keberadaan internet layaknya dua sisi mata uang. Mempunyai dampak positif dan negatif. Adanya informasi negatif ini sangat beragam bentuknya sehingga dapat memengaruhi anak-anak secara halus, misalnya clickbait yang mengandung iklan pornografi yang biasa ditemui pada sebuah situs. 

Informasi negatif yang terus menerus dikonsumsi oleh anak akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan pikiran dan sifat anak itu sendiri. Berdasarkan data dari ICT Watch terdapat klasifikasi resiko anak dari pengaruh negatif internet, diantaranya bisa mengalami gangguan mental, menjadi pelaku atau korban bullying, terbiasa dengan ujaran kebencian maupun kekerasan, dan terbiasa dengan konten pornografi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun