Mohon tunggu...
Titi Mutiara Kiranawati
Titi Mutiara Kiranawati Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Negeri Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Produksi Makanan berbasis Pisang Candi sebagai Pangan Fungsional dan Penguatan Industri Lokal di Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan

30 Juli 2024   14:54 Diperbarui: 30 Juli 2024   14:56 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 29 Juli 2024, kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul "Pemanfaatan Pisang Candi (Musa paradisiaca fa. corniculata) sebagai Pangan Fungsional dan Bahan Baku Industri melalui Pemanfaatan TTG dan Penguatan Industri" berlangsung dengan sukses. Acara ini dihadiri oleh Ibu-ibu Kelompok Tani Wanita Pisang Raja Awak dan dilaksanakan dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Ibu Umul Hidayati, Ketua Pokja 1 Desa Sidodadi, yang menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para peserta dan dukungan dari semua pihak yang terlibat. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Prof. Dr. Etty Soesilowati, M.Si., yang menyoroti potensi besar dari pisang candi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai jual dan keberlanjutan ekonomi desa.

Prof. Etty Soesilowati menekankan pentingnya diversifikasi produk olahan pisang untuk meningkatkan nilai tambah dan membuka peluang pasar yang lebih luas. Dalam konteks SDGs, upaya ini mendukung tujuan 2 (Tanpa Kelaparan) dengan memastikan akses terhadap pangan yang bergizi dan berkelanjutan, serta tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penciptaan lapangan kerja di sektor industri makanan lokal.

Selanjutnya, Ibu Dr. Titi Mutiara Kiranawati, M.P., memberikan pembukaan singkat yang menjelaskan tentang pangan fungsional serta kandungan gizi pada pisang dan potensinya dalam industri pangan. Beliau juga menekankan bahwa produk olahan pisang dapat mendukung tujuan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan mempromosikan penggunaan bahan baku lokal yang ramah lingkungan.

Sumber gambar: pribadi
Sumber gambar: pribadi

Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima alat penepung kepada Desa Sidodadi sebagai simbol dukungan terhadap pengembangan industri lokal. Alat ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu Kelompok Tani Wanita dalam memproduksi tepung pisang secara lebih efisien dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Sumber gambar: pribadi
Sumber gambar: pribadi

Ibu-ibu Kelompok Tani Wanita kemudian mengikuti demo masak pembuatan cookies berbahan dasar tepung pisang, yang dilakukan dengan antusiasme tinggi. Mereka belajar tentang teknik pembuatan cookies yang lezat dan bergizi. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga membuka peluang usaha bagi para peserta.

Antusiasme peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa pengetahuan yang didapatkan akan langsung diterapkan dalam kegiatan sehari-hari dan usaha mereka. Hal ini menunjukkan dampak positif dari kegiatan pengabdian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan keterampilan ibu-ibu di desa.

Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama pada poin 2 (Tanpa Kelaparan), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dengan mempromosikan penggunaan bahan lokal yang berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan desa Sidodadi dapat menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan potensi lokal untuk mencapai kesejah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun