Mohon tunggu...
MUHAMMAD MUNADI
MUHAMMAD MUNADI Mohon Tunggu... Dosen - Berbagi Ilmu Berbagi Manfaat

Bermanfaat bagi semua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi yang Jadi Ramai

17 Januari 2021   06:42 Diperbarui: 17 Januari 2021   07:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Istilah mimpi menjadi ramai diperbincangkan saat ini, dikarenakan seorang tokoh bermimpi bertemu Rasulullah Muhammad dilaporkan polisi. Alasan yang dipakai pelapor adalah dugaan menyebar berita bohong karena menyampaikan bermimpi bertemu Nabi Muhammad. Sama-sama bermimpi dengan perlakuan berbeda terjadi pada tokoh lain. 

Seorang tokoh bermimpi bertemu dan tersenyum dengan Nabi-nya tetapi tidak dilaporkan. Kedua tokoh ini bermimpi dalam kondisi saat sedang tidur. Berbeda konteks, ada satu lagi tokoh bermimpi tetapi tidak dalam kondisi tidur yang sebenarnya berbentuk keinginan mendalam.

Mimpi memang unik, dan juga mimpi adalah topik yang menarik serta dapat diartikan dari berbagai sudut. Sangking menariknya, seorang tokoh psikologi membahasnya secara mendalam yaitu tokoh Psikoanalisis Sigmund Freud. Freud percaya bahwa mimpi dibentuk oleh konflik intrapsikis yang diciptakan oleh keinginan bawah sadar Id yang mencoba untuk mendorong ke dalam proses sadar, dan Ego membela, bila perlu, melawan serangan Id. 

Di samping itu, mimpi untuk "mengelabui" Id dengan "membentuk kompromi" untuk percaya bahwa keinginannya telah terpenuhi. Dengan demikian mimpi berkait dengan konsep dasar bahwa setiap manusia punya sisi id, ego, dan superego.

Id berkaitan dengan kebutuhan, nafsu, dan keinginan. Id bekerja dengan menganut prinsip kesenangan. Id mencari kepuasan secara cepat dan sak det sak nyet (Bahasa Jawa)  terhadap keinginan dan kebutuhan manusia. Apabila tidak terpenuhi, seseorang dapat menjadi marah, tegang, dan cemas. 

Ego berkaitan dengan kenyataan. Keinginan id berusaha dipenuhi dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Ego mengerti bahwa keinginan dan kebutuhan diri dibatasi oleh kebutuhan dan keinginan orang lain. Superego merupakan aspek moral dari suatu kepribadian yang didapat dari pengasuhan orang tua atau norma-norma dan nilai-nilai di dalam masyarakat dan didasarkan pada moral dan penilaian tentang benar dan salah.

Boleh jadi apa yang diimpikan oleh seseorang karena terjadi benturan id, ego dan superego dalam realitas kehidupan seseorang. Mengapa harus dipersoalkan bahkan harus dibawa ke ranah hukum????  

Dalam ajaran Islam, ketika terbangun dari mimpi diperlukan berdoa. Berdoa saat terbangun dari tidur karena bermimpi baik.

ALHAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN

Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Memelihara alam semesta

Berbeda  jika bermimpi buruk, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'AMALISY SYAITHAANI, WASAYYI-AATIL AHLAAM

"Ya Allah, aku berlindung kepad-Mu dari perbuatan Syaitan yang tercela dan mimpi buruk."

Jika ada yang bermimpi, jangan bercepat-cepat berurusan dengan pihak berwajib, tetapi bersegeralah untuk berurusanlah dengan Allah Tuhan yang memberikan manusia untuk tidur sebagai latihan seseorang menghadap-Nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun