Mohon tunggu...
Titik Setyowati
Titik Setyowati Mohon Tunggu... -

Orang biasa dan sederhana, lagi belajar menulis cerita, suka mendisplay kaos-kaos di Tee Distro Blok M Square, My Twitt : @tee_collection

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bikin Pusing Jika Salah!

22 Mei 2014   17:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lha iya bagaimana tidak, tiap bulan karyawannya sudah dipotong gaji 0.5%. Bagi perusahannya menambahkan 4%. Bahkan program yang sudah berlangsung dari Januari itu setiap bulan perusahaan ranjin membayar tanpa nanti.

Tetapi sampai akhir bulan ke lima ini kartu yang dijanjikan sendiri pun belum kunjung terima. Sehingga kalau mau berobat ke klinik yang ditunjuk dari Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang sudah berakhir dari bulan Desember 2013 ini sedikit was-was. Pertanyaan yang muncul, bisa dipakai gak ini kartu?

Lalu dengan sedikit repot menanyakan pada pihak yang mengurusinya. Selalu jawabannya, “Kartunya yang baru masih diproses? Coba telepon klinik yang tertera dikartu itu dulu sebelum ke klinik takutnya tidak bisa dipakai.”

Sampai kliniknya sendiri pun menjawab.”Kartunya masih bisa dipakai sampai akhir bulan ini, kalau gak ada kartu yang baru kami belum bisa melayani pasien. Sampai ada pemberitahuan, baru kita bisa melayani pasien yang terdaftar.”

Legalah kalau sampai mendapatkan jawaban seperti itu.

Tetapi kalau ada menyebutkan klinik tidak menerima kartu yang sudah expaid kecewalah kita. Sedangkan setiap bulan sudah dipotong dari gaji kita. Perusahaan juga rajin membayarnya. Muncullah pertanyaannya,”Apakah sedemikian ribetnya urusan dengan kantor itu sehingga sudah lima bulan belum juga keluar kartu.”

Pernah bertanya pada petugas yang mengurusinya. “Kantor yang mengurusi ini di Jakarta hanya ada empat, Jakarta Selatan, Utara, Barat dan Timur. Di area itu berapa ratus perusahaan yang berdiri. Jadi harus sabar. Kami masih menyesuaikan sistem.”

Sudah lah tidak akan meneruskan komentar dalam tulisan ini.

Teman saya hanya bilang, ”Secepatnya lagi datang untuk menanyakan kartu terbaru. Mungkin harus bersabar. Dan mohon pengertian untuk karyawan-karyawan disini. Kami sedang mengurusnya.”

Kita hanya saling pandang penuh tanya mendengarkan jawaban dari rekan saya itu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun