Mohon tunggu...
Titik Rimawati
Titik Rimawati Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga yg berusaha menjadi wanita luar biasa.\r\nMahasiswi Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mba,,,,Aku Sudah Ga Kuat......

4 Mei 2012   12:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:43 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tadi pagi kudengar kata-kata itu dari mulut temanku.Memang akhir-akhir ini dia sering mengeluh sakit.Belum lama ini dia habis operasi usus buntu.Dari sebelum operasi tekanan darahnya naik terus,sampai waktu pelaksanaan operasi dibatalkan berkali-kali karena tekanan darahnya yang tak kunjung turun.Sampai akhirnya meskipun darahnya belum stabil operasi tetap dilakukan karena dia sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang dideritanya.Dan sampai sekarang dia masih sering pusing karena tekanan darahnya tak kunjung turun.

Aku hanya bisa memandang iba,tapi aku berusaha untuk tidak menitikkan air mata di depannya.Ketika salah satu temanku yang lain bertanya tentang anaknya yang tidak masuk sekolah lagi karena dia harus pergi ke rumah mertuanya untuk istirahat,air mata yang dari tadi kulihat menggantung di matanya jatuh tak terbendung lagi.Ku coba menahan sekuat tenaga air mataku supaya tak ikut jatuh.

Aku tahu kenapa dia begitu tersentuh ketika dia ditanya masalah keadaan anaknya.Dulu dia menunggu kehadiran anak dalam pernikahannya cukup lama, 7 tahun dia menunggu kehadiran anak dalam rumah tangganya.Namun cobaan itu tak akan berhenti sampai manusia berhenti bernafas.Anak yang didambakan itu sebenarnya tumbuh wajar seperti anak-anak yang lain.Tapi anak ini memang agak sedikit aktif dibandingkan teman-temannya dan sedikit iseng.Setiap hari ada saja yg mengadukan kelakuan si anak kepadanya.Aku tahu dia tidak terima anaknya dibilang nakal sama orang lain.Dan aku cuma bisa bilang,hal itu wajar namanya juga anak-anak.Namun mungkin perasaan seorang ibu yang begitu lama mengharapkan kehadiran anak ini,tak rela anaknya dicap nakal.Karena itu dia sedikit over protective terhadap anaknya.Dia berfikir kalau tidak ada dia anaknya ini tidak akan terurus dan ga akan ada yg bisa mengurusnya kecuali dia.

Aku berfikir mungkin ini sebenarnya yang membuat tekanan darahnya terus naik,dan membuatnya pusing luar biasa.Sebagai teman aku hanya bisa mendengarkan keluh kesahnya dan berusaha menguatkan dia dengan mengatakan "Setiap orang menjalani ujian hidupnya masing-masing,mau naik kelas aja kita harus di uji dulu,apalagi ini yang urusannya langsung kepada Yang Maha Pencipta, DIA mengujimu seperti ini karena kamu mampu,jadi sabar saja ya...."

Peristiwa ini membuatku semakin bersyukur,,,,,ternyata kecukupan harta dan kesempurnaan rumah tangga dengan hadirnya buah hati tak lantas membuat seseorang hidup bahagia.Kini,meskipun aku belum dikarunia anak kandung dalam rumah tanggaku,aku mempunyai banyak anak yang selalu menantikan kehadiranku.Walau tak bisa kupungkiri aku begitu berharap untuk segera memiliki Anak.Namun semuanya kukembalikan lagi sama Yang Diatas,karena DIA akan selalu memberikan apa yang aku butuhkan,bukan apa yang aku inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun