Selain itu, aspek kualitas saus sambal pedas setelah diberikan perlakuan kombinasi microwave dan minyak atsiri dengan konsentrasi 3 mM menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam warna, aktivitas air, dan kandungan dihydrocapsicin yang merupakan bahan volatil utama untuk memberikan aroma pada cabe.
Aplikasi teknologi alternatif microwave tidak hanya pada makanan padat dan semi-padat, namun juga bisa digunakan dalam minuman. Hal ini dibuktikan dengan mengacu pada penelitian Siguemoto et al. (2018), dimana diterapkan teknologi pengolahan microwave dan proses termal konvensional dalam jus apel untuk analisis kinetika inaktivasi Escherichia coli O157:H7 dan Listeria monocytogenes. Lebih lanjut, baik E. coli maupun L. monocytogenes mengalami penurunan jumlah sel seiring berjalannya waktu pada suhu atau daya yang diberikan.Â
Pada pemanasan konvensional, E. coli mengalami inaktivasi secara keseluruhan terjadi selama 10 detik pada suhu di atas 70 C, sedangkan L. monocytogenes pada suhu 55 C selama 180 detik terjadi pengurangan sebanyak 5 log10. Pada pemanasan microwave, standar FDA tercapai dengan waktu pemrosesan lebih dari 110 detik untuk E. coli dan 130 detik untuk L. monocytogenes pada pengaturan daya 1000 W (Pabs = 1.57 W/mL). Hal ini menunjukkan bahwa inaktivasi mikroba pada jus apel menggunakan pemrosesan microwave lebih efisien, terutama pada eksperimen dengan durasi paparan microwave yang lebih singkat.
Secara keseluruhan, radiasi microwave memiliki potensi sebagai teknologi yang menjanjikan untuk diaplikasikan di berbagai industry guna meningkatkan keamanan makanan maupun minuman, sekaligus mempertahankan kualitas sensori dan nutrisi yang terkandung di dalam produk
DAFTAR PUSTAKA
Bornhorst ER, Liu F, Tang J, Sablani SS, Barbosa-Canovas GV. 2017. Food Quality Evaluation Using Model Foods: a Comparison Study Between Microwaveassisted and Conventional Thermal Pasteurization Processes. Food and Bioprocess Technology. Vol.10(7):1248--1256. doi:https://doi.org/10.1007/s11947-017-1900-9
Chandrasekaran S, Ramanathan S, Basak T. 2013. Microwave Food Processing - a Review. Food Research International. Vol.52(1):243--261. doi:https://doi.org/10.1016/j. foodres.2013.02.033
DeSA U. 2013. World Population Prospects: The 2012 Revision. in: Population Division of The Department of Economic and Social Affairs of The United Nations Secretariat. New York.
Guo C, Wang Y, Luan D. 2020. Non-Thermal Effects of Microwave Processing on Inactivation of Clostridium Sporogenes Inoculated on Salmon Fillets. LWT-Food Science and Technology. Vol.133, 109861. doi:https://doi.org/10.1016/j. lwt.2020.109861
Guo C, Yifen W, Donglei L. 2021. Study the Synergism of Microwave Thermal and Non-Thermal Effects on Microbial Inactivation and Fatty Acid Quality of Salmon Fillet during Pasteurization Process. LWT-Food Science and Technology. Vol. 152. doi:https://doi.org/10.1016/j.lwt.2021.112280
Herrero MA, Kremsner JM, Kappe CO. 2008. Nonthermal Microwave Effects Revisited on The Importance of Internal Temperature Monitoring and Agitation in Microwave Chemistry. Journal of Organic Chemistry. Vol.73(1):36--47. doi:https://doi.org/ 10.1021/jo7022697