Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Menulis #7 Harus Fokus

17 Februari 2021   10:19 Diperbarui: 17 Februari 2021   10:36 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Tulis Ilmiah (Dokpri)

Menulis sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Kalau ada yang bilang sulit, itu hanya karena mereka belum tahu saja bagaimana cara menuangkan ide dengan benar. Kendala kedua, terlalu memikirkan paragraf pertama. 

Katanya pada paragraf perdana inilah kesan pertama bagus dan tidaknya sebuah tulisan.Terkadang ide itu sudah memenuhi rongga otak kita dan rasanya ingin segera bergegas menuangkan. Tapi begitu akan menggoreskan kalimat pertama sulitnya bukan main. Itu juga pernah saya alami.

Karya Tulis Ilmiah (Dokpri)
Karya Tulis Ilmiah (Dokpri)
Hal pertama untuk memudahkan supaya kran ide terbuka lebar adalah banyak-banyak membaca karya orang lain. Bukan untuk meniru bahasanya, namun memperbanyak khasanah perbendaharaan kata. Namun jika hal itupun sulit dilakukan tulis dahulu semampunya. Biarkan kalimat itu mengalir sesuai yang kita mau.

Pada awalnya sulit tetapi tidak menutup kemungkinan jika terus diasah, Anda akan merasakan sulit untuk berhenti menulis. Pinginnya menulis terus apalagi kemudian karya kita diapresiasi orang lain. Percaya deh...

Ketika kenikmatan menulis sudah mampu dirasakan, tantangan baru yang muncul yakni ide itu akan terus mengalir tanpa bisa  dibendung. Nah, disinilah penulis harus mampu fokus menyelesaikan satu tulisan. Yah benar, hanya fokus pada satu tulisan. Apapun tulisan itu. Entah artikel, terlebih buku solo.

Berdasar pengalaman pribadi, terkadang di tengah jalan kita tergoda untuk melirik tema lain yang baru trending ataupun lebih menarik. Rasanya sudah gak sabar ingin ngulik ide tentang tema tersebut. Lalu apa yang saya lakukan?

Opini di Kedaulatan Rakyat (Dokpri)
Opini di Kedaulatan Rakyat (Dokpri)
Untuk menjadi seorang penulis memang harus mampu mendisiplinkan diri. Tak ada orang yang berhasil tanpa usaha keras. Dan usaha itupun tidak akan mengkhianati hasil.

Pertama, berusaha tetap fokus dengan satu tulisan. Jika itu artikel tentu akan lebih mudah karena durasi waktu yang dibutuhkan cenderung lebih pendek. Setelah selesai segera kirim ke media mana yang dituju. 

Ada hal yang perlu diketahui. Satu tulisan hanya boleh dikirimkan ke satu media. Jika dalam durasi waktu sekitar 3 minggu hingga satu bulan tidak tayang silakan baru kirimkan ke media lain. Karena kalau terjadi satu naskah dikirim ke banyak media dan nanti tayang semua biasanya penulis akan diblacklist atau kena sanksi kode etik. Itu yang saya pahami. Berbeda jika yang kita tulis sebuah berita bisa dikirim ke beberapa media.

Kedua, nah ini yang berat. Saat tujuan kita menulis sebuah buku solo. Godaan itu bagai tiupan angin yang menerjang pohon yang menjulang tinggi. Harus benar-benar fokus dan berkomitmen untuk menyelesaikannya. Terkadang di tengah jalan timbul rasa bosan dengan tulisan itu-itu saja. Hal yang saya lakukan kemudian, menyediakan waktu lain untuk sedikit memberi angin segar pada pikiran kita. Menulis sesuai hasrat, lalu segera kirim ke media dan kembali fokus dengan buku solo.

Ketiga, harus ada komitmen kapan deadlinenya. Meski dengan diri sendiri harus ada target untuk menyelesaikan. Misal, akhir Februari. Berarti dalam durasi waktu yang ditentukan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tanpa kita sadari, saat komitmen itu tegas diberlakukan pada diri sendiri akan timbul semangat untuk menyelesaikan.

Untuk point ketiga ini, meskipun kita fokus mengejar target jangan abaikan hubungan kita dengan Allah. Bagi muslim, tetaplah sholat lima waktu di awal, tetap lakukan ritual baca qur'an, dan sebagainya. Jangan berfikir jika kita melakukan itu nanti waktu kita akan terbuang mubadzir. Justru dengan mendekatkan diri kepada Allah, semua urusan kita akan dipermudah oleh-Nya. Yang biasanya di tengah jalan ide itu mampet, nanti semuanya akan terasa mudah karena kita selalu melibatkan Allah dalam segala aktivitas kita.

Selanjutnya, selamat mencoba. Jangan menyerah sebelum mencoba. Jangan takut gagal hanya karena rintangan menghadang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun