Baju dan kain sarung yang selalu dibawanya ia pakai saat menunaikan salat. Ia pun tahu tentang makna taharah, menjaga kesucian pakaian saat sedang menghadapNya. Makanya, saya sempat heran waktu itu. Sosoknya mirip banget sama Pak Tarjo tetapi saat menengok baju yang dikenakan kok lain dengan saat berjualan. Sungguh tidak menduga.
Lewat Pak Tarjo aku belajar banyak hal. Mungkin dia bukan sosok ulama bukan juga pakar ilmu agama, tapi sosoknya telah mengajarkanku tentang makna hidup. Bahwa hidup itu bukan hanya tentang saat ini tapi tentang bagaimana menjalani hidup selanjutnya sesudah mati dengan kebahagiaan yang abadi. Menjalani hidup di dunia tanpa meninggalkan kewajiban untuk beribadah kepadaNya. Karena sesungguhnya apa yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Jangan sampai hidup selanjutnya lebih buruk dari kehidupan di dunia saat ini.
Terima kasih Pak Tarjo, sejenak hadirmu membuatku paham makna sarung yang sesungguhnya.
Semoga Bermanfaat
Yogyakarta, 14 Mei 2020
Titik Nur Farikhah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H