Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menakjubkan, Ornamen Masjid Ini Mirip Nabawi

30 April 2020   14:06 Diperbarui: 30 April 2020   14:03 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini, sesuai imbauan pemerintah Masjid Suciati juga ditutup. Tentu dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ada kerinduan yang membuncah bagi jamaah muslim yang ingin kembali hadir di masjid-masjid terutama di bulan Ramadan. Mengingat dilipatgandakannya pahala ibadah di bulan suci ini. Namun saat ini harus benar-benar dihindari bukan karena tidak boleh beribadah di masjid tetapi menghindari berkerumunannya jamaah memenuhi masjid.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Profil Pemilik Masjid Suciati Saliman

Saliman, sapaan akrabnya. Sudah memimpikan untuk bisa membangun masjid sejak duduk di bangku SMP. Perempuan kelahiran 1966 ini pun bercerita tentang kerja kerasnya dimulai sejak SMP dengan menjual lima ekor ayam di Pasar Terban. Saat itu, ia diberi modal Rp 175 oleh ibunya untuk mulai berjualan ayam. Ketekunannya dalam berusaha ternyata membuahkan hasil .

Namanya kini tercatat sebagai pemilik PT Sera Food Indonesia yang memproduksi makanan beku. Segmen pasarnya tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, nenek dari empat cucu ini juga memiliki dua pabrik di Yogyakarta dan Jombang yang menjual 10 ton daging ayam per hari.

Bisnis yang berkembang pesat ini wujud dari falsafah atau pandangan hidupnya. "Urip iku Urip."

Artinya hidup harus memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi orang lain. Ke depan melalui Saliman Grup yang mempekerjakan ribuan karyawan, ia masih berniat untuk mendirikan pondok pesantren, rumah hafiz, dan taman religi. Semoga terlaksana ya. Amin...

Semoga Bermanfaat

*Titik Nur Farikhah*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun