Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Bijak Bidik Harga Sembako di Bulan Ramadan

29 April 2020   22:31 Diperbarui: 29 April 2020   22:40 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang kondisi berbalik, Allah mendekatkan kita dengan keluarga. Yang dulu betapa sulitnya ketika harus makan dalam satu meja meski hanya sekali dalam sehari namun kini kondisi berbalik 180 derajat. Mendekatkan diri dengan keluarga, menyiapkan segala kebutuhannya terlebih untuk urusan perut. Mungkin kita termasuk yang beruntung masih bisa makan sehari tiga kali belum lagi menu-menu pendamping, lalu bagaimana dengan mereka yang untuk makan sehari-hari saja terkadang belum ada jaminan.

Benar adanya jika misi kemanusiaan saat ini harus ditegakkan. Kepedulian dengan sesama harus kembali dihidupkan. Bisa jadi uang serupiah tak berguna buat kita tapi bukan bagi mereka. Bersyukur saat ini masih diberikan kemudahan untuk membeli barang-barang, utamanya bahan pokok. 

Mungkin kondisi pasar saat jauh ini berbeda dengan Ramadan tahun lalu. Dimana dulu saat memasuki bulan Ramadan semua bahan pangan harganya merangkak naik dan puncaknya menjelang hari raya. Bagaimana tidak, ritual Ramadan dengan acara buka puasa (ta'jil) menjadi lahan tersendiri bagi penyedia jasa boga atau katering. Belum lagi para penjual yang menjajakan makanan di sepanjang jalan raya hingga ruas-ruas jalan tikus. Tentu pemandangan seperti itu menjadi barang mewah saat pandemi ini.

Kini, kelesuan dunia boga seakan menghipnotis para penjaja makanan untuk tetap bertahan di rumah. Mereka pun tak mau rugi karena mereka hanya melayani konsumen yang sudah order menu sehari sebelumnya. Tentu saja jumlahnya tak sebombastis saat kondisi normal, karena kebanyakan masing-masing keluarga lebih memilih gotong royong mengolah sendiri bahan makanan untuk selanjutnya disantap bareng di meja makan. Sungguh pemandangan yang kini menjadi anugerah terindah.

Itu salah satu alasan mengapa harga bahan-bahan pokok di sekitar tempat tinggalku cenderung stabil bahkan ada beberapa yang harganya malah turun meskipun satu, dua, tiga ada juga yang naik. Namun jika dibandingkan tahun lalu bisa kubilang, tahun ini harga barang stagnan.

Semoga Bermanfaat

* Titik Nur Farikhah *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun