Mohon tunggu...
Titiek Septiningsih
Titiek Septiningsih Mohon Tunggu... Lainnya - IRT yang merangkap sebagai ASN dan mencoba mengasah kemampuan menjadi penulis

5 tahun bergabung di Sekolahalam Bontang (2003-2008). Saat ini mengabdikan diri sebagai ASN di Kota Banjarbaru

Selanjutnya

Tutup

Film

Hotel Mumbai: Akibat Doktrin yang Ditelan Mentah-Mentah

15 Mei 2024   13:57 Diperbarui: 15 Mei 2024   13:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menonton film ini ketika akan mengerjakan salah satu tugas dari sebuah komunitas yang saya ikuti. Kebetulan tema untuk bulan ini adalah "Rescue". Setelah browsing beberapa kali, pilihan saya jatuh pada sebuah film lawas berjudul "Hotel Mumbai".

"Hotel Mumbai" diadaptasi dari sebuah dokumenter berjudul "Surviving Mumbai" tentang serangan di Taj Mahal Palace Hotel, Mumbai-India pada tahun 2008. Film ini juga ditayangkan di Bioskop Trans TV. Berikut ulasannya.


***


Judul : Hotel Mumbai
Sutradara  : Anthony Maras
Skenario : Anthony Maras dan John Coliee
Pemain : Dev Patel (Arjun), Armie Hammer (David), Nazanin Boniadi (Zahra), Anupam Kher (Oberoi), Tilda Cobham Hervey (Sally), Jason Isaacs (Vasili), Suhail Nayyar (Abdullah), dll
Durasi : 123 menit
Genre : Drama, history, thriller
Tahun : 2018 (tayang perdana)

"Tamu adalah Dewa".
Ini adalah slogan yang diterapkan oleh karyawan di Taj Mahal Palace Hotel, Mumbai. Segala hal dipersiapkan dengan sepenuh hati untuk kepuasan para tamu, terutama tamu VIP seperti serta mantan agen Spetznaz Vasili (Jason Isaacs), Zahra Kashani (Nazanin Boniadi) dan suaminya yang berkebangsaan Amerika, David (Armie Hammer) bersama bayi laki-laki mereka (Cameron) dan pengasuhnya yang bernama Sally (Tilda Cobham Hervey).


Saat briefing pagi, seorang pelayan bernama Arjun (Dev Patel) datang terlambat dan tidak menggunakan sepatu karena sepatunya hilang. Tentu saja, ketidakdisiplinan Arjun membuat atasannya (Koki Hemant Oberoi) marah dan menyuruhnya pulang karena ia terlihat seperti pengemis.

Namun, Arjun memohon agar bisa bekerja karena istrinya sebentar lagi melahirkan.Permohonannya dikabulkan. Oberoi meminjamkan sepatunya untuk digunakan Arjun. Memang sih kekecilan, tapi tetap digunakan Arjun.

Segalanya berjalan biasa-biasa saja. Siapa yang menyangka kalau pada hari itu (26 November 2008) terjadi penyerangan terhadap 12 lokasi di Mumbai oleh organisasi Lashkar-e-Taiba yang dikomando oleh "The Bull". 

Lashkar-e-Taiba (LeT) dikenal sebagai militan dan organisasi jihad Salafi Islam yang berbasis di Pakistan . Tujuan utama organisasi ini adalah menggabungkan seluruh Kashmir dengan Pakistan. LeT secara konsisten menganjurkan penggunaan kekerasan dan berjanji akan mengibarkan 'bendera Islam' di Washington, Tel Aviv dan New Delhi. Penjelasan tentang LeT cukup segitu saja ya. Lanjut lagi reviunya.

Taj Mahal  Palace Hotel menjadi 1 dari 12 lokasi yang menjadi target dari LeT. Sejak dimulainya penyerangan oleh kelompok LeT pemberitaan di media santer mengabarkan kondisi korban dan tempat yang menjadi sasaran organisasi ini.

 Situasi mulai kacau ketika sebuah ledakan terjadi di sebuah restoran dekat hotel. Orang-orang berhamburan menyelamatkan diri, beberapa berusaha memasuki hotel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun