Mohon tunggu...
Titiek Septiningsih
Titiek Septiningsih Mohon Tunggu... Lainnya - IRT yang merangkap sebagai ASN dan mencoba mengasah kemampuan menjadi penulis

5 tahun bergabung di Sekolahalam Bontang (2003-2008). Saat ini mengabdikan diri sebagai ASN di Kota Banjarbaru

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona, WHO, dan Sejarah yang Terlupakan

18 April 2020   23:04 Diperbarui: 19 April 2020   04:43 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal mulai merebaknya berita tentang Corona, saya pernah berdiskusi kecil dengan anak pertama saya yang duduk di kelas V SD.

Awal diskusi kami berawal dari vidio yang saya dapatkan di salah satu grup daring, yaitu ceramah yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Gabr al-Hasani yang saat itu secara khusus menyampaikan beberapa nasihat kedokteran tentang wabah yang sedang dihadapi saat ini.

Beliau menyampaikan bahwa wabah ini sengaja dibuat oleh seseorang. Siapa? Allah yang lebih mengetahui. 

Beberapa nasihat juga disampaikan beliau seperti jangan khawatir, jangan berlebihan menggunakan obat-obatan pembersih seperti handsanitizer, alkohol, detol, dll pada kulit dan tangan kita karena dapat mematikan bakteri baik yang bermanfaat di kulit kita.

Lebih lanjut dijelaskan bila bakteri itu mampu (melindungi) karena dia juga makhluk. Sedangkan virus tidak bisa hidup bila tidak menempel pada mahluk hidup. Dan jika bakteri baik ini masuk pada bakteri jahat, dia juga akan membunuh semua mikroba yang tersisa. Maka, bakteri ini merupakan benteng pertahanan pertama yang jangan sampai hilang.

Terus terang, diantara sekian banyak pesan dan vidio yang saya terima tentang Corona, ini adalah favorit saya.

Kembali ke diskusi dengan anak. Karena anak saya tergolong kritis, setelah menonton vidio ini saya langsung diserbu dengan pertanyaan. Benar ya Mah kalau virus itu dibuat oleh orang? Siapa, Mah? Kenapa sampai berbuat seperti itu? dll.

Sebagai orangtua, saya mencoba menjelaskan sesederhana mungkin bahwa kemungkinan wabah ini diciptakan oleh seseorang mungkin saja terjadi. 

Pertama, sebelum wabah Corona ini terjadi, pada tahun 2011 telah ada film Contagion yang ceritanya hampir mirip dengan kondisi saat ini. Hanya saja di film tidak disebutkan nama virusnya.

Kedua, saya mengajukan pertanyaan balik kepada anak saya. Siapa yang paling diuntungkan bila wabah ini terjadi? Perusahaan sabun cuci tangan, masker, disinfectan, alkohol, dan tentu saja yang memproduksi anti virusnya.

Bila harga sebelum dan sesudah wabah terjadi tetap sama, artinya perusahaan tersebut tidak mengambil keuntungan dari wabah yang terjadi. Tapi kalau harganya naik berlipat-lipat artinya ada yang mengambil keuntungan dari kejadian ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun