Mohon tunggu...
Siti Zaleha
Siti Zaleha Mohon Tunggu... -

"Life is Learning and Learning By Soul.."'Rajawali yang sedang belajar mengepakkan sayap yang indah, melayang anggun dengan menggunakan kekuatan angin untuk terbang di semesta langit biru!'" Lahir 20 Januari..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: "Bayangan Rasa"

1 Maret 2010   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat aku benar-benar letih berjuang sendiri untuk pulih Dinding-dinding merapat membuat aku semakin menciut, melemah tak berdaya Aku semakin belajar melayani hidup Jalanku tersembunyi bayangan, ku tak tahu kekuatanku ada dimana Aku tidak mau melalui ambang kematian, neraka jahanam yang memeluk bayangan maya Akan kucari terus. Aku kuat semasa ku hidup Kutahu akhir sebuah keputusan, aku bukan pelacur yang mengelinjang, mengerang dan menghentak terengah-engah dalam bayangan Perpaduan kerjasama jiwa yang saling menikmati Tak ada fajar untuk manusia Tak ada fajar untukku, tidaaak! sudah waktunya aku harus memilih Aku harus mensyukuri dan menikmati getirnya kefanaan.. akankah aku mati bersama 'keagungan jiwa' dalam kesendirian! ataukah aku tersungkur bersama kerendahan dan ketidakpastian Aku tidak akan bisa selamatkan jiwaku dalam kebimbangan dan keraguan Aku perempuan dalam keranjang,"Putri Perlindungan Cinta" cinta yang selalu berharap  pada sesuatu dan percaya pada segala sesuatu yang tiada berbatas, dan penuh syarat makna Sehalus indahnya jiwa Tulus dan kasih sebuah keperawanan hati yang tidak ternoda, tak ingin semua berlalu tanpa jiwa Semua kulalui dari pori-pori tanah tempat bernafas bulu-bulu akar kehidupanku menyerap air yang menghidupkan jiwa 'Cahaya kasih Nya' makin bersinar, tak melemah dan memudar seperti bayangan tuan. seperti tuan pernah bilang rindu tuan yang tersembunyi dalam bayangan Masih ada sebuah kebaikan yang pantas diperjuangkan Masa telah berakhir sempurna Sesempurna bayangan Yang Maha Sempurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun