Puisi Sambung
Tema : Januari Kelabu
Mendung menaungi gunung
Cemara terdiam murung
Angin bertiup melambai kepada burung-burung
Beri kabar duka menggulung
Aku terduduk jiwa mengapung
Jiwa tak lagi dapat kabar dari balik gunung
Meraih angan kosong melompong
Ku ikatkan dengan sebuah satu impian
Akankah  janji di Januari tak lagi peduli
Murung di rasa bahagia tak pasti
Cukup sudah nirwana menjadi saksi
Kepedihan ini cuma sekali saja
Atma berserak kepingan luka
Asa terbakar hangus amarah terpendam
Tak ada kata antara hati dan logika
Mati dalam kelabunya kecewa
Ranting patah berserak
Ditiup angin congkak
Daun hijau meranggas
Terenggut nestapa dan kecewa
Kecewa memercikkan basah yang gigil
pada relung jiwa Januari
Raganya seolah tak lagi bermaya
pendar hirap terbawa janji yang meruah
Di padang bulan yang kelam
aku mengadu kerikil-kerikil yang tercecer
memantik percik-percik asa
Merangkak dan merapah jejak
Hingga mentari berbinar kembali
di pelupuk pagi
Saat atma terbaring tanpa daya
Jiwa melanglang buana Â
Darah di selang infus berlomba
Coba mengalirkan mantra-mantra
Dinding-dinding pucat berbisik pilu
Bangun ... dan raihlah mimpimu
Sukma tegar berkabut sendu nan pilu
Merobek lembar-lembar syahdu
Ria nan tawa tersulih kelabu
Rona binar wajah seakan malu-malu
Kuberdiri tegak di samping pintu
Saksikan dua rasa ini berseteru
Mendung tetiba menaungi Januari yang terik
Bulan ini taklagi indah seperti tahun-tahun sebelumnya
Harapan peroleh kejutan bahagia mendadak sirna
Selamat jalan kakakku tersayang
Kepergianmu adalah hadiah terbaik sepanjang hidup yang selalu lekat dalam memori