Aku heran karena mataku maunya basah, terasa hatiku resah gelisah, perih di sudut-sudut jiwaku. Kuakui aku lemah, lalai dan tak mampu. Tadinya kurasa semua biasa-biasa saja, ternyata sangat tidak biasa-biasa saja. Kini kupandangi jejakku di masa lalu, sungguh pilu.Â
Berat perjuangan meluruskan jalan yang berkelok curam dan terjal. Inikah ketentuan-Mu? Yang harus kuterima dengan rela? Lalu aku harus bagaimana? Napasku satu-satu hanya untuk meminta-Mu menolongku meluruskan jejak jalanku. Ya, Allah sempatkah aku memandang jejak langkahku yang tlah mulus lurus cerah berkilau tertimpa cahaya-Mu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!