Tanda persahabatan mereka pun dimulai ketika Radin mengajak Banyu untuk membuat sebuah ketapel dan memberikan penjelasan mengenai kegunaan dari ketapel ini yaitu untuk menjaga diri Banyu dari serangan anak-anak nakal.
Di waktu yang sama, ada anak perempuan bernama Kinara sedang diganggu oleh anak-anak lain sampai ia menangis karena isi tasnya berisi buku pelajaran berantakan keluar.
Kemudian Banyu menolong Kinara dengan cara memainkan dengan handal ketapel miliknya itu. Akhirnya Banyu memiliki dua orang sahabat, Radin dan Kinara. Kinara adalah perempuan cantik yang memiliki penyakit Meningitis dari kecil.
Hingga waktu pun berlalu dan mereka beranjak dewasa. Banyu tumbuh sebagai remaja yang pandai dan memiliki hobi bermain rubik. Banyu juga sering mengikuti kompetisi sains dan selalu mendapat peringkat. Sedangkan Radin tumbuh sebagai pemain basket. Kinara tumbuh menjadi sosok gadis cantik yang periang.
Konflik mulai muncul sewaktu mama Radin memfitnah Banyu. Sendari kecil, mama Radin memang selalu melarang Radin untuk berteman dengan Banyu. Katanya, Radin tidak pantas untuk berteman dengan anak gangguan mental seperti Banyu.
Radin datang di saat Banyu tidak sengaja mendorong mamanya sampai jatuh. Dari situ Radin marah dan merasa tidak terima dengan perilaku Banyu. Disaat yang sama Mama Radin juga memberi tahu Kinara untuk tidak menemui Radin lagi.
Saat pertandingan final basket, tiba-tiba Radin jatuh dan harus dibawa ke rumah sakit. Tanpa disangka-sangka, Radin mengalami gagal jantung dan harus segera melakukan tranplantasi jantung. Mamanya sangat panik.
Disaat itulah Banyu yang sudah menganggap Radin adalah saudaranya rela memberikan jantungnya. Disaat yang sama kondisi Kinara semakin memburuk dan harus dirawat dirumah sakit.
Saat Banyu memutuskan untuk memberikan jantungnya pada Radin, ia tak memberi tahu siapapun. Banyu menulis surat “I want to give my heart to my brother, Radin”. Surat itu dimasukkan ke amplop disertai foto mereka bertiga.
Banyu berpamitan dengan Eyang Uti waktu beliau tidur. Banyu sedih meninggalkan Eyang Uti, tapi ini sudah menjadi pilihannya. Banyu pun pergi ke tengah jalan. Saat itu hujan turun, ia tersenyum dan menyebrang dengan sembarangan. Ia pun tertabrak truck.
Saat itu pihak rumah sakit memberi tahu Mama Radin bahwa ada seseorang yang ingin mendonorkan jantungnya untuk Radin. Mamanya pun menemui pendonor tersebut. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui Banyulah pendonor itu. Mama Radin pun merasa bersalah dan memohon ampun pada Eyang Uti karena sering menghina-hina Banyu.