Mohon tunggu...
Titi Alfa  Khairia
Titi Alfa Khairia Mohon Tunggu... -

Seorang Blogger dan pembelajar seumur hidup, menulis 3 buku fiksi dalam antologi, akan terus menulis untuk kehidupan.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah 6 Cara Efektif Merawat Kerukunan Umat Beragama di Era Media Sosial

14 September 2016   15:48 Diperbarui: 14 September 2016   15:54 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi internet yang diikuti maraknya media sosial telah menjungkir balikkan tatanan kehidupan sosial, ekonomi ,politik dan budaya.  Media Sosial telah sukses mengintervensi segala lapisan sosial masyarakat. 

Jarak manusia menjadi maya. Mereka yang berada di benua Amerika bisa langsung tahu kejaadian yang terjadi di Indonesia dalam hitungan detik. Mereka yang tinggal di benua Afrika bisa berbicara akrab dengan teman-temannya yang di Asia. The world become flat.

Mulai dari para pejabat hingga ibu rumah tangga, dari para profesional  kelas dunia hingga tukang sayur tak luput dari pengaruh media sosial . Sungguh luar biasa kekuatannya dalam menggiring opini masyarakat luas. Seseorang bisa dicitrakan positif jika dia tahu teknik memanfaatkan media sosial dengan baik, dan sebaliknya seseorang bisa bercitra negatif lewat bombardir postingan negatif oleh pihak yang berseberangan.

Adanya media sosial telah mengubah posisi masyarakat dari sekadar penerima berita yang pasif, menjadi pewarta berita   yang aktif. Bermodal kamera ponsel, orang bisa menangkap kejadian terkini di daerah masing-masing dan langsung menguggahnya ke media sosial detik itu juga. Kecepatan media sosial dalam menyampaikan beritater kini bahkan telah melampaui kantor berita resmi yang memiliki prosedur yang berbeda. Apalagi sebagian masyarakat mulai meragukan berita yang diunggah situs berita tertentu karena sarat kepentingan dan lebih mempercayai laporan para netizen yang lebih spontan dan apa adanya.

1. Mampu  Menyaring Informasi 

Ada banyak sisi positif media sosial. Misalnya untuk berbagi informasi, berbagi ilmu pengetahuan, ajang mencari uang, ajang mencari jodoh, tempat berdiskusi, tempat menyampaikan aspirasi politik dan masih banyak lagi.

Namun sisi negatifnya juga banyak. Derasnya informasi yang tumpang tindih satu sama lain, kadang membuat banyak orang lupa diri dan akhirnya menelan mentah-mentah apa yang ia lihat dan ia baca. Hal ini semakin buruk dengan mudahnya membagi informasi yang belum tentu valid hanya dengan sejentikan jari. 

 Di sinilah  diuji kematangan seseorang dalam memilih dan memilah informasi yang dia dapatkan,  tidak kebanjiran informasi yang salah-salah jadi sebab tersebarnya berita bohong. 

Dalam agama Islam, umat Islam dianjurkan untuk meneliti darimana asal sebuah berita, apakah ia datang dari orang yang bisa dipercaya? Jika masih ragu-ragu, maka lebih baik ditinggalkan.

Dalam Quran surat Alhujurat Ayat 6, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang orang fasik kepadamu membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah pada suatu kaum, tanpa mengetahui keadaan (yang sebenarnya), sehingga kamu  akan menyesalinya"

Selain itu ada larangan untuk menyebar berita bohong. Kriteria bohong di sini adalah sumber beritanya tidak bisa dipercaya, sehingga diragukan kebenaran isi beritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun