4.Apa saja amalan khusus selama i'tikaf?
jawabannya: sesuai hadist Nabi bahwa " Nabi SAW bila memasuki sepuluh akhir Ramadhan, beliau mengencangkan sarungnya   beliau (bersungguh-sungguh dalam ibadah ), menghidupkan malam-malam dengan beribadah, dan membangunkan keluarga beliau untuk beribadah". (HR. Bukhari )
5. Bisakah kita meninggalkan tempat i'tikaf ?
jawabannya: Pada dasarnya , orang beri'tikaf tidak boleh meniggalkan masjid kecuali untuk kebutuhan mendesak. yang dimaksud kebutuhan mendesak buang air kecil/besar, shalat jum'at , mandi, mencari makan (ini semua ketika masjid tidak menyediakan ).
6. Bagaimana jika tidak melakukan i'tikaf selama 10 hari?
jawabannya: I'tikaf selama Ramadhan yang disunnahkan adalah berdiam diri di masjid minimal 10 hari. Jika tidak bisa dilakukan sepenuhnya, boleh dikurangi jumlah harinya. Allah akan memberi pahala kepada orang yang berusaha melakukan i'tikaf, meskipun tidak sempurna, karena ada halangan tertentu.
Prinsip fiqih Islam menyatakan, Sekalipun sesuatu tidak dapat dilakukan sepenuhnya, ia tidak boleh ditinggalkan seluruhnya.
7. Amalan apasa saja yang dilakukan selama i'tikaf ?
jawabannya : lakukan amal sesuai kemampuan seperti shalat sunnah :tahajud , tarawih, witir dan lainnya , membaca Al-Qur'an , dzikir dan doa, menuntut illmu : Â mengkaji tafsir Al-qur'an , hadist dan ilmu agama lainnya. Lakukan amal dengan istiqomah, meskipun sedikit.
8. Bagaimana jika tidak bisa melakukan i'tikaf selama 10 hari ?
jawabannya: Hal ini berlaku juga untuk i'tikaf. Allah memberikan banyak kelonggaran bagi orang yang berhalangan , seperti sakit atau dalam perjalanan. I'tikaf adalah ibadah nafal dan Allah pasti akan menghargai usaha orang yang melakukannya, meskipun tidak sempurna.