Betapa cepatnya waktu berlalu. Setelah sebelas bulan, tak terasa, Ramadhan tahun ini sudah mengintip did epan pintu hendak bertamu. Meski ia addalah tamu yang sangat kita tunggu, bukan berarti kita selalu dalam keadaan siap menyambutnya. Kita tenggelam dalam kesibukkan dunia yang sering melailaikan. Dan kini, siap tidak siap, kita beserta seluruh anggota keluarga harus menyambutnya.
 DDari sini, musim kebaikan ini menjadi penting untuk diperhatikkan karena ia tidak serupa dengan hari-hari yang lain, dibulan- bulan yang lain. Apalagi kedudukan kita sebagai kepala keluarga yang berkewajiban membawa seluruh anggota keluarga boleh keistimewaan Ramadhan semaksimal mungkin. Agar jam demi jam, malam demi malam yang berlalu selama Ramadhan tidak terkorupsi oleh kesibukkan duniawi dan permainan syahwati.
Kita butuh persiapan yang memadai agar momentum Ramadhan tidak berlalu begitu saja. Pergi meningglakan kita tanpa meninggalkan hasil yang berarti sedang kita tidak tahu apakah akan datang lagi di tahun depan.
Meski juga bukan hal yang mudah untuk memaknai setiap kedatangan Ramadhan dan menyelami ruhnya, sebab dalam banyak kejadian, momentum Ramadhan seringkali berubah menjadi rutinitas yang kering dan kosong , kecuali diawal-awal hari dan penutupanya karena gembira menyambut lebaran. Tapi juga bukan berarti tidak mungkin untuk kita lakukan. Intinya ada pada persiapan dan kesiapan kita menyambut dan melayani tamu istimeawa ini sebaik mungkin.
1. Persiapan Fisik
Yang pertama persiapan fisik. Karena pada bulan Ramadhan kesempatan beribadah terbentang sangat luas, yang berlangsung sebulan penuh. Hal ini tentu akan sangat mengurasenergy. Selain memperbagus amalan wajib semisal shalat lima waktu dan shiyam Rmamitu sendiri, berbagai jenis ibadah sangat sayang jika kita lewatkan. Mulai dari dari tilawah dan taddabur al Qur'an, qiyamul lail, dzikir berpanjang- panjng hingga i'tikaf. Kesemuanya jelas membutuhkan stamina yang prima dan tak kenal lelah hingga lapar, haus,letih, lelah dan esu mendera tidak lagi menjadi penghalang yang berarti bagi kita. insyaallah.
Selain mengatur pola makan dan jam istirahat berolahraga sesuai juga harus diperhatikan. Agar jangan sampai kelelahan hingga banyak amalan kebaikan yang tidak bisa ditunaikan atau mengerjakannya namun tidak bisa maksimal.
2. Persiapan Ilmu
 Yang kedua adalah persiapan ilmu. Sebelum Ramadhan datang ada baiknya kita kembali mengkaji buku- buku tentang Ramadhan, menghadiri kajian ilmiyah jelang Ramadhan dan mendengarkan aneka ceramah keagamaan menyambut datangnya Ramadhan. Selain wawasan kita bertambah luas, keilmuan yang memadi akan menjaga niat kita juga menjaga kualitas pengamalan kita semoga sesuai dengan tuntunan Rasullulah SAW. Bukankah ia adalah syarat diterimanya ibadah.
3. Persiapan Materi
Adapun yang ketiga adalah persiapan materi. Banyak pos pegeluaran baru yang bisa jasi akan merogoh kcek lumayan dalam selama Ramadhan dan menyambut 'Idul Fitri . Ia bisa wujud perbaikan gizi guna menjaga stamina tubuh, sedekah, infak, atau berkurangnya hari karena i'tikaf. Kesemuanya jelas memerlukan tambahan dana ekstra yang sebaiknya memanng jauh-jauh hari sudah kita persiapkan.
4. Persiapan Ruhiyah
Persiapan ruhiyah adalah kesiapan untuk memperlakukan Ramadhan tahun ini seolah-olah tamu yang tidak akan kembali.Perasaan yang akan membantu kita lebih meresapi makna Ramadhan dan bersungguh-sungguh mengerjakan kebaikan-kebaikan di dalam ya semaksimal mungkin. Sedang jika i a tidak ada, Ramadhan akan kita sepelekan karena kita merasa bisa menebusnya di kedatangan berikutnya. Selain itu, persiapan ruhiyah juga memudahkan kita untuk menikmati berbagai ibadah,bertaubat, belajar lebih banyak bersabar, ridha akan ketentuan Allah, dan berlapang dada, serta mudah memaafkan keselahan orang lain. Inilah pilar-pilar spirirtual yang harus kita kelolah agar derajat takwa mudah kita raih. Dimana ia adalah tujuan ibadah shiyam itu sendiri.
5. Persiapan Lingkungan
palagi jika anggota keluarga terdiri dari berbagai macam usia  dan pemahaman agama. Pengkondisian lingkungan tertutama rumah menjadi sangat perlu agar pelaksanaan ibadah selama Ramadhan menjadi kondusif. Misalnya kebiasaan melaksanakan shalat sunnah, tilawah Al- Qur'an, mengajak shalat berjamaah, memperbanyak infak, hingga membatasi atau malah meninggalkan televisi.
Ya Allah, fahamkanlah kami dalam urursan diin kami, ajarkanlah kepada kami apa-apa yang bermanfaat bagi kami dan tambahkan agi kami ilmu serta apunilah segala dosa-dosakami . Aamiin.Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H