Mohon tunggu...
Titi Martina
Titi Martina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai Konservasi Sosial Budaya dalam Permainan Tradisional

25 Maret 2023   22:27 Diperbarui: 25 Maret 2023   22:34 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berkembangnya teknologi di masyarakat permainan tradisional sekarang ini mulai luntur atau jarang dimainkan. Banyak anak - anak lebih memilih ke permainan digital. 

Anak -anak saat ini lebih mengenal permainan mobile legends, PUBG mobile dan among us  dibandingkan dengan gobak sodor, petak umpet, kelereng, lompat tali, congklak dll. 

Permainan modern ini dinilai lebih menarik bagi anak-anak karena menghadirkan visualisasi serta tantangan tersendiri. Padahal permainan tradisional adalah jenis permainan yang mengandung nilai - nilai budaya warisan leluhur yang harus terus dilestarikan keberadaannya.

Nilai - nilai sosial budaya yang terkandung dalam permainan tradisional antara lain :

  • Gobak sodor, nilai- nilai yang terkandung dalam permainan gobak sodor seperti semangat kebersamaan, kekompakan tim, tidak mudah  menyerah, pengendalian diri, belajar fokus dalam menjaga pertahanannya dan juga sportivitas.
  • Petak umpet, permainan ini dimulai dengan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang nantinya akan berjaga. Nantinya yang kalah akan bertugas menjadi penjaga. Nilai -- nilai yang terkandung dalam permainan petak umpet ini seperti sportivitas, kebersamaan dan keberanian.
  • Lompat tali, nilai -- nilai yang terkandung dalam permainan lompat tali ini seperti kebersamaan, kejujuran, dan  berlapang dada ketika tidak bisa melompati tali.
  • Congklak, nilai- nilai yang terkandung dalam permainan congklak ini melatih kita untuk cermat, jujur, terampil, sportif, dan menimbulkan rasa akrab antara sesama.

Permainan tradisional banyak mengandung nilai-nilai kehidupan sosial, sehingga di era globalisasi sekarang ini permainan tradisional tetap relevan untuk dilestarikan keberadaannya. Karena permainan tradisional merupakan sarana sosialisasi yang efektif terhadap nilai-nilai luhur yang dipandang penting oleh masyarakat. Jika permainan tradisional anak hilang berarti hilang pula sarana sosialisasi dan akhirnya akan mempengaruhi kelestarian nilai-nilai yang dipandang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Beberapa upaya pelestarian permainan tradisional seperti  mengenalkan kepada anak-anak  tentang macam- macam permainan tradisional sehingga mereka mengetahui serta memberikan pembelajaran dengan mengajari cara bermain dan membuat mainan tradisional sehingga mereka tertarik untuk memainkannya, dan mengadakan berbagai perlombaan  permainan tradisional sehingga banyak pihak yang dapat ikut berpartisipasi dalam pelestarian permainan tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun