Mohon tunggu...
Titi Warsiti
Titi Warsiti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang yang simple, ceria dan senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Oknum Guru BK (Bimbingan dan Konseling) Memukul Siswanya

18 Oktober 2011   00:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:50 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_137546" align="aligncenter" width="298" caption="Ilustrasi Pemukulan, from google image"][/caption] Berita pagi ini di Indosiar melalui Fokus Pagi mewartakan di Situbondo-Jawa Timur sebuah kejadian pemukukan seorang oknum guru BK (bimbingan dan konseling) terhadap seorang muridnya karena hal sepele yaitu karena guru BK ini menegur muridnya untuk segera memotong rambutnya yang sudah gondrong, dan sang siswa menjawab teguran itu, bapak sendiri rambutnya juga gondrong dan tidak rapih, spontan saja hal ini menyulut amarah dan emosi sang guru BK dengan melakukan pemukulan berkali-kali secara brutal kepada siswanya itu, hingga mengalami gangguan pendengaran (dari hasil pemeriksaan medis di RS setempat) Sesungguhnya semua ini tak sepatutnya terjadi dan tak perlu terjadi bila semuanya saling memahami posisi masing-masing, sang guru BK harus bisa menempatkan emosinya sebagai seorang yang menjabat guru BK yang memahami sedikitnya masalah psikologi (kejiwaan-emosi, red.) dan sebelum menegur harusnya memberikan contoh dulu dengan merapikan potongan rambutnya dan sang siswa juga sepatutnya harus bisa menghargai seorang guru yang tujuannya mendidik dengan niat baik, jangan hanya bisa menyeletuk yang tidak pantas diucapkan. Kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan??? Kesalahan sang gurukah? Atau kesalahan sang siswakah? Atau kesalahan kedua-duanya? Tapi umumnya apa yang terjadi pada muridnya adalah hasil didikkan guru, karena GURU adalah di GUgu dan ditiRU. Bukankah prestasi seorang murid adalah hasil ukiran seorang guru juga??? Semoga kejadian ini memberikan pelajaran berharga buat semua pihak dan menyadari kesalahan dan kekhilafan masing-masing dan bukankah pelajaran itu tidak saja dari buku (akademik), tapi juga bisa dari sebuah peristiwa yang dijadikan sebuah pengalaman dan pengalaman adalah guru yang paling berharga. Salam, Titi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun