Berita kecelakaan pembalap MotoGP Simoncelli dalam arena balap di Sepang Malaysia disinyalir akibat adanya faktor human error.
Setelah tim independen melakukan evaluasi dari berbagai sudut termasuk dari hasil rekaman gambar dan penelitian terhadap landasan track dan panasnya udara di Sepang Malaysia, diduga  memang tidak cocok untuk diadakan lomba jenis MotoGP karena ditemukan bukti bahwa dengan kondisi seperti kemarin landasan track yang diterpa panas akan menjadi lebih licin sehingga membuat roda tidak mencengkram dengan baik.
Dan inilah salah satu kelalaian pihak penyelenggara yang tidak melakukan studi kelayakan atas keselamatan para pembalap dalam arena lomba ini.
[caption id="attachment_139519" align="aligncenter" width="512" caption="Simoncelli terjatuh saat ditandu oleh tim evakuasi (sumber: Kompasforum)"][/caption] Belum lagi ada pendapat lain yang pada kejadian kecelakaan itu terjadi, ada kesalahan prosedur yang dinilai sangat fatal dalam mengevakuasi korban kecelakann Simoncelli ini, terlihat dari rekaman video di situs youtube.com, tim evakuasi menjatuhkan korban dan secara ilmu medis ini akan memperberat keadaan trauma yang terjadi, bila Simoncelli mengalami taruma spinal (patah tulang leher dan atau tulang punggung) yang mengalami jatuh saat ditandu, maka inilah yang mempercepat proses kematiannya, karena memang ada tehnik dan cara yang super khusus dalam penanganan cidera spinal dan atau tulang punggung ini, karena bila pada saat terjadinya kecelakaan itu Simoncelli baru mengalami spinalshock akibat trauma tulang leher dan atau tulang punggung, dimana pada tulang leher terdapat batang otak (brainstem), dan pada batang otak ini adalah pusat persyarafan jantung dan paru, maka bila trauma tulang leher dan atau tulang punggung itu makin parah akibat terjatuh saat evakuasi yang dilakukan oleh tenaga yang tidak profesional itu, maka inilah penyebab kematian Simoncelli ini.
Karena di Amerika pernah ada sebuah tuntutan kepada seorang officer polisi lalulintas yang mengeser posisi korban kecelakaan lalulintas pada pengendara motor yang tujuannya agar tidak mengganggu jalur lalulintas, maka tindakan polantas ini malah memperberat trauma leher yang dialami sang korban dan menyebabkan makin cepatnya kematian dan ini bisa dibuktikan oleh tim forensik disana, maka polantas ini kena sangksi hukuman berat karena faktor human error yang dilakukan atas dasar bukan kewenagannya dan ketidak-ahlian dalam penanganan korban kecelakaan patah leher sehingga menyebabkan hilangnya nyawa korban.
Apakah pihak penyelenggara lomba di Sepang Malaysia juga akan diteliti sampai sejauh itu, untuk membuktikan apakah kematian Simoncelli benar akibat kecelakaan atau akibat jatuh dari tandu saat dievakuasi oleh tim yang tidak profesional?
Mari kita tunggu hasil penyelidikan itu.
Salam, Titi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H