Mohon tunggu...
Titi Viorika
Titi Viorika Mohon Tunggu... -

It's me, just want to share what i've think to everyone..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penolakan Ruhut Bisa Jadi Pelajaran

24 September 2013   23:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini nama Ruhut Sitompul menjadi topik perbincangan publik terkait kontroversi pengangkatannya sebagai Ketua Komisi III DPR menggantikan Gede Pasek Suardika. Beberapa pihak menilai masih banyak anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat yang lebih kompeten memangku jabatan tersebut. Ketua fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, justru menganggap penolakan terhadap Ruhut ini sebagai preseden buruk bagi Demokrat dan DPR, karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi, penolakan terbesar datang dari anggota Komisi III sendiri.

Rencana pelantikan Ruhut yang dilaksanakan pada 24 September 2013 pun dihujani interupsi dari para anggota Komisi III DPR, sehingga sampai saat ini posisi pimpinan Komisi Hukum belum resmi berada di tangannya. Tidak sedikit yang menyebut masalah pribadi Ruhut untuk menjegalnya menjadi pimpinan Komisi Hukum. Kondisi tersebut tidak mematahkan semangat Ruhut, namun justru sebagai tantangan.

Dari kejadian ini, terlihat bahwa anggota DPR menginginkan sosok pemimpin yang memiliki citra kepribadian baik dan mampu menjaga sikap serta tutur kata. Selama ini Ruhut Sitompul terkesan arogan dengan komentar-komentar nyelenehnya dan sering cari muka di depan Presiden SBY. Jika tidak mau berubah, penolakan terhadap Ruhut akan terus mengalir, terutama dari kalangan masyarakat luas.

Bercermin dari hal tersebut, kondisi serupa juga akan terjadi menjelang Pemilu 2014 mendatang. Masyarakat akan memilih calon pemimpin yang memiliki track record baik, yang dinilai akan mampu mengemban tugasnya sebagai kepala negara. Selama ini masyarakat memiliki penilaian masing-masing terhadap tokoh prominen yang mencalonkan diri sebagai Presiden RI 2014. Oleh karena itu, para calon pemimpin dan para pejabat diharapkan mampu menjaga sikapnya, tidak hanya sekedar pencitraan, namun tulus dari dalam hati demi terwujudnya bangsa Indonesia yang merdeka dari masalah-masalah yang selama ini belum terselesaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun