Mohon tunggu...
TITHO ALDYANSYAH
TITHO ALDYANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - TARUNA POLTEKIP

Menjalani pendidikan di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Manajemen Keamanan Lapas dalam Upaya Menciptakan Lembaga Pemasyarakatan yang Aman dari Kerusuhan

18 Mei 2023   14:15 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:20 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lapaswirogunan.com/tingkatkan-kewaspadaan-jelang-lebaran-lapas-yogyakarta-siap-antisipasi-gangguan-keamanan/Input sumber gambar

Lembaga Pemasyarakatan atau lapas memiliki peran yang krusial dalam mempertahankan keamanan, memfasilitasi dan, merehabilitasi narapidana, serta memberikan perlindungan kepada masyarakat dari potensi perbuatan tindak kriminal yang mungkin dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan. Seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman serta kompleksitas permasalahan dan tantangan dalam sistem Pemasyarakatan. Keamanan lembaga Pemasyarakatan menjadi hal yang sangat krusial. Kerusuhan lapas menjadi sebuah ancaman yang serius yang dapat menyebabkan potensi bahaya bagi nyawa warga binaan Pemasyarakatan, petugas lembaga Pemasyarakatan, serta stabilitas dalam lembaga pemasyarakatan. Maka dari itu diperlukan manajemen keamanan lapas sebagai sebuah proses esensial dalam usaha menciptakan lembaga Pemasyarakatan yang aman dari ancaman kerusuhan. Pada essay ini kita akan membahas mengenai manajemen keamanan lapas dalam upaya menciptakan lembaga Pemasyarakatan yang aman dari kerusuhan.
Manajemen keamanan di lembaga pemasyarakatan mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencegah dan menangani pelanggaran keamanan di lembaga pemasyarakatan. Hal ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan pengawasan untuk menjaga ketertiban, mencegah kekacauan dan melindungi narapidana, tahanan dan staf lapas. Manajemen keamanan penjara juga harus memastikan bahwa lembaga pemasyarakatan beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam undang-undang dan peraturan yang ada.
Lapas/Rutan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam menjaga keamanan dan mencegah gangguan ketertiban umum. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk kepadatan penghuni, peredaran narkoba, kelompok-kelompok kriminal yang beroperasi di Lapas/Rutan, dan ketidakseimbangan jumlah petugas Lapas/Rutan dibandingkan dengan jumlah narapidana. Selain itu, kurangnya perhatian terhadap rehabilitasi dan kurangnya fasilitas yang memadai dapat menyebabkan ketegangan di lembaga pemasyarakatan

Mengelola keamanan lembaga pemasyarakatan di Indonesia

Untuk menciptakan penjara yang aman dan bebas dari gangguan, manajemen keamanan penjara harus efektif dan efisien. Mengelola keamanan Lapas/Rutan di Indonesia dapat mencakup langkah-langkah berikut :

1. Pemetaan risiko dan penilaian keamanan: Lapas/Rutan harus melakukan pemetaan risiko dan penilaian keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanan yang dapat menyebabkan gangguan. Hal ini dapat mencakup pemantauan kelompok-kelompok narapidana, mengidentifikasi konflik antar narapidana dan mencegah perdagangan narkoba dan senjata di Lapas/Rutan. Pemetaan risiko dan penilaian keamanan secara teratur harus menjadi bagian integral dari manajemen keamanan penjara di Indonesia. Dengan mengidentifikasi risiko secara proaktif, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk mencegah ketidakamanan. - Dr Dian Nurhayati, kriminolog.

2. Profesionalisasi staf Lapas/Rutan: Pelatihan dan pengembangan profesional staf Lapas/Rutan merupakan elemen kunci dalam mengelola keamanan Lapas/Rutan. Petugas penjara harus dilatih dengan baik dalam teknik pengendalian kerusuhan, taktik disiplin, negosiasi, dan komunikasi yang efektif. Meningkatkan keterampilan petugas penjara akan memungkinkan mereka untuk menangani situasi kekerasan dengan tenang dan mengambil tindakan yang tepat. "Mereka akan mampu menilai situasi dengan tenang dan mengambil tindakan yang tepat. 'Meningkatkan kualitas petugas Lapas/Rutan melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas merupakan hal yang penting bagi manajemen keamanan di Lapas/Rutan di Indonesia. Petugas Lapas yang terlatih dengan baik akan mampu menangani gangguan secara efektif dan mengurangi risiko kekerasan. - Profesor Andy Poole, pakar manajemen keamanan.

3. Kerja sama dan koordinasi antar lembaga: Kerja sama dan koordinasi yang baik antara Lapas/Rutan, polisi, jaksa dan lembaga terkait lainnya adalah penting dalam menangani masalah keamanan di Lapas/Rutan. Komunikasi yang baik, pembagian informasi yang tepat, dan kerja sama yang erat memperkuat keamanan di Lapas/Rutan di Indonesia. “Kerja sama antar lembaga sangat penting dalam mengelola keamanan Lapas/Rutan di Indonesia. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, kita dapat menangani keamanan Lapas dengan lebih efektif." - Dr Devi Susanti, pakar kriminologi.

4. Memperbaiki fasilitas dan program rehabilitasi Lapas/Rutan yang aman harus memiliki fasilitas yang memadai dan program rehabilitasi yang efektif. Meningkatkan fasilitas, seperti menyediakan sistem keamanan modern, kamar mandi dan tempat tidur yang layak, dan perawatan medis yang lebih baik, dapat meningkatkan lingkungan penjara dan membantu mencegah gangguan. Selain itu, program rehabilitasi yang komprehensif, termasuk pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan psikologis, perlu ditingkatkan untuk membantu narapidana pulih dan berintegrasi kembali. "Meningkatkan fasilitas dan berinvestasi dalam program rehabilitasi merupakan langkah penting dalam mengelola keamanan di Lapas/Rutan di Indonesia. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan program rehabilitasi yang efektif, narapidana dapat lebih siap menghadapi masa depan dan mengurangi resiko ketidakamanan. - Profesor Rini Indrayani, Pakar Rehabilitasi Narapidana

Upaya untuk mencapai lembaga pemasyarakatan yang aman

A. Pencegahan kerusuhan

Salah satu inisiatif utama untuk mewujudkan Lapas/Rutan yang aman adalah pencegahan kerusuhan. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan langkah-langkah berikut
1. alokasi tahanan dan narapidana yang tepat sesuai dengan pelanggaran, karakteristik individu dan faktor risiko lainnya
2. Pemisahan kelompok-kelompok yang berpotensi menimbulkan konflik di Lapas/Rutan
3. Kontrol yang ketat terhadap distribusi barang-barang terlarang seperti obat-obatan terlarang dan senjata
4. Pengembangan program rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif untuk mengurangi kejahatan dan mengubah perilaku tahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun