Mohon tunggu...
AY_Satriya Tinarbuka
AY_Satriya Tinarbuka Mohon Tunggu... profesional -

Mahasiswa abadi jurusan Filsafat Sastra Mesin di kampus kehidupan ... :D

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rencana Pembelian Satelit Militer

29 Januari 2014   22:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pembelian satelit militer seperti dilansir Vivanews.com membuat saya tepok jidat. Baru berapa hari yang lalu saya  menulis di Kompasiana tentang Situasion Room (link), sebuah ruangan canggih berteknologi satelit sekelas satelit militer. Tapi kini saya disuguhi fakta bahwa kita baru berencana membeli satelit militer. Lalu, satelit apa yang dipakai dalam Situsion Room? Jangan-jangan benar kata Bang Pilot, Situasion Room cuma hoax meskipun anggarannya Rp. 7 milyar! Yah, sudahlah, dimaklumi aja. Mari berbangga bahwa kita akan memiliki teknologi satelit militer. Jujur saja, saya sangat senang dengan rencana pembelian satelit militer. Tapi sekaligus kuatir, jangan-jangan keinginan memajukan sistem pertahanan nasional akan seperti keinginan memajukan olahraga nasional dengan cara membangun sportcenter di Hambalang! Kacau balau deh jadinya ... Jadi wajarlah klo rasa bangga ini diikuti pertanyaan, apakah pembelian ini adalah bagian dari Roadmap Pembangunan Sistem Pertahanan Indonesia? Maklumlah kalo pertanyaan diatas nongol karena selama ini saya hanya mendengar Roadmap Industri Alutsista ataupun Roadmap pemulihan pasca penyadapan Australia, bukan Roadmap Sistem Pertahanan. Membeli satelit enggak kayak membeli laptop yang tinggal colok terus bisa kita pakai. Membeli satelit berarti kita juga harus membangun stasiun komunikasi (Defense Satellite Ground Station) yang tidak sederhana. Belum lagi kita harus menyiapkan SDM-nya plus teknologi pendukungnya. Dan untuk tidak mengulang Situasion Room, maka kita harus jujur menjawab pertanyaan: apakah kita benar-benar tahu bagaimana cara memanfaatkan satelit militer? [caption id="attachment_309106" align="alignnone" width="640" caption="Satellite Ground Station di Belanda (sumber: en.wikipedia.org)"][/caption] Kita tentunya berharap bahwa pembelian satelit militer sudah dirancang hingga mendetail. Tak hanya detail proses pembelian, tapi juga pemanfaatan teknologinya. Kara kemarin baru nulis tentang SEALs, maka saya contohkan pake SEALs juga. Pasukan SEALs berlatih selama sebulan di sebuah replika bangunan persembunyian Osama bin Laden yang sesuai aslinya. Meski sudah dirancang secradetail plus berlatih secara intensif, toh pelaksanaannya tidak seperti yang direncanakan. Rencana Pasukan SEALs pake dua helikopter stealth , satu mendarat di halaman dalam dan satu lagi mendarat di atap. Tapi ekor helikopter yang mendarat di halaman menabrak pagar tembok sehingga helikopter terbanting ke tanah. Obama dan Hillary Clinton yang menyaksikan jalannya operasi secara live di Situasion Room Gedung Putih langsung cemas. Maklumlah, jatuhnya heli ini bisa jadi perulangan peristiwa Blackhawk Down di Mogadishu. [caption id="attachment_309110" align="alignnone" width="553" caption="Obama dkk di Situasion Room Gedung Putih menyaksikan jalannya misi penyerbuan (sumber: hutingtonpost) "]

139101011878930389
139101011878930389
[/caption] Pasukan SEALs yang terlatih segera mengubah rencana, heli kedua tidak mendarat di atap melainkan di halaman luar. Kemudian mereka meledakkan tembok pagar sehingga pasukan dari kedua heli bisa bergabung melakukan penyerbuan ke dalam rumah. Usai membunuh Osama bin Laden, pasukan SEALs segera angkat kaki dan heli yang ekornya rusak diledakkan sampai berkeping-keping agar tidak meninggalkan jejak. Namun sayangnya, bagian rotor ekor heli tidak ikut meledak. Ketika rotor ini ditemukan oleh pihak berwenang di Abbotabad, mereka segera tahu bahwa SEALs yang melakukan penyerbuan. Dari kisah penyerbuan SEALs di atas, dapat disimpulkan bahwa sebuah aksi yang sudah dirancang mendetailpun bisa meleset. Apalagi kalo aksi yang dilakukan hanya mengikuti dorongan gengsi tanpa perencanaan mendetail ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun