Secara garis besar, terdapat beberapa hal yang ditinjau dalam kasus tindak kekerasan terhadap lansia di Jepang, yakni krisis moralitas generasi muda, kekurangan jumlah angkatan kerja, dan rendahnya pengawasan terhadap kaum lansia di Jepang. Moralitas dipandang sebagai hal yang krusial terhadap generasi muda, tidak hanya di Jepang tetapi juga generasi muda di belahan dunia lainnya. Moralitas perlu digalakkan dan diterapkan kepada generasi muda penerus bangsa melalui pendidikan formal dan informal. Kekurangan jumlah angkatan kerja mampu dibenahi dengan perekrutan tenaga kerja dari luar negeri.
Pengawasan terhadap lansia di Jepang juga perlu ditingkatkan agar kekerasan lansia tidak meningkat kasusnya. Tindakan kekerasan terhadap lansia di Jepang mampu menarik beberapa hal postitif dalam segi perekonomian. Perekonomian dalam negeri Jepang mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja pada sektor perawat dan pengasuh yang direkrut dari luar negeri. Sementara itu, negara yang mengirimkan tenaga kerjanya juga mampu meningkatkan devisa negara, mengurangu pengangguran, serta meningkatkan kerjasama perekonomian dengan Jepang. Tanpa adanya moralitas dan komunikasi yang baik antarnegara maupun antargenerasi, kerjasama dan perdamaian dunia tidak dapat tercipta dan terjalin dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H