Hai, kenalin namaku Tita Tsabita. Orang biasa memanggilku dengan nama Tita. Aku dilahirkan di Rumah Sakit Umum Kota Padangpanjang, 5 November 2009.
Aku lahir dari pasangan suami istri yang kupanggil Papa dan Bunda. Papa bekerja sebagai seorang Sales Mobil. Sedangkan Bunda bekerja sebagai Apoteker di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangpanjang.
Aku anak bungsu dari dua bersaudara. Aku memiliki seorang Abang bernama Muhammad Fadhlan Habibi. Terkadang Abang bertingkah lucu saat di rumah. Abang suka membuatku tertawa.
Kami sekeluarga beragama Islam. Ayah selalu shalat di Masjid. Sedangkan aku shalat di rumah. Ayah mengajarkan pentingnya agama dalam kehidupan. Ia mengarahkanku ke jalan yang sesuai dengan syari'at Islam.
Aku memiliki hobi menggambar. Menggambar salah satu caraku untuk mengekspresikan diri. Aku suka menggambar langit malam. Proses membuat sebuah gambar tidak mudah. Aku selalu melatih diri untuk mengembangkan hobiku. Suatu saat nanti aku ingin menciptakan sebuah gambar yang memiliki makna tersirat.
Cita-citaku ingin menjadi Arsitek. Arsitek bekerja dibidang perancangan bangunan. Aku berharap dapat menggapai cita-cita ini. Aku ingin membahagiakan keluarga besarku.
Aku memulai pendidikan di TK Islam Jihad. Aku sering mengikuti lomba menggambar. Aku meraih juara 2 tingkat Kota Padangpanjang. Aku pernah mengikuti lomba puisi saat TK. Aku diajarkan cara membaca kibar secara bertahap. Setelah bacaanku lancar dilanjutkan dengan membaca Al quran.
Aku melanjutkan pendidikan di MISREY. Keluargaku berharap saat di MISREY aku mendapatkan pendidikan agama yang bagus. Aku pernah mengikuti lomba Polisi cilik di Kota Padang. Aku juga pernah mengikuti kemah madrasah di belakang pagaruyung. Percaya diriku tercipta saat aku belajar di MISREY.
Aku memilih menuntut ilmu di MTsN Padangpanjang. Aku pernah mengikuti lomba batik biru. Aku diajarkan mata pelajaran agama dengan baik. MTsN memiliki beberapa ekstrakurikuler untuk siswanya. Aku mengikuti randai sejak kelas tujuh. Aku juga mengikuti MB MTsN sejak kelas delapan. Pertemananku menjadi lebih luas saat memasuki MTsN.
Tamat dari MTsN aku ingin melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Padangpanjang. Aku ingin mengembangkan bakatku di SMAN 1 Padangpanjang. Aku ingin bergabung dengan OSIS SMAN 1. Aku ingin lebih memberanikan diri untuk tampil dihadapan orang ramai. Aku harus mendapatkan nilai yang tinggi disemester 5 ini.
Aku berencana menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) saat umur delapan belas tahun. Aku ingin mengambil jurusan arsitektur. Searah dengan cita-citaku ingin menjadi Arsitek. UI memiliki nilai PTN tertinggi dibidang arsitektur. Oleh karena itu aku tertarik menjadi mahasiswa di UI.
Targetku tamat kuliah saat umur 22 tahun. Aku berharap menjadi wisudawan dengan nilai cumlaude. Wisuda kelak aku ingin membanggakan keluarga besarku. Aku ingin keluargaku menghadiri wisuda nanti.
Aku memilih bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pekerjaan ini bertugas menyusun perencanaan pembangunan daerah. Selain itu juga mengevaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. Aku tertarik dibidang ini karena aku ingin membantu pemerintahan dalam memajukan suatu daerah di Indonesia.
Aku menargetkan membangun rumah saat umur 26 tahun. Aku ingin mendesain rumahku nanti sesuai impianku. Aku mendesain rumah untuk tempat tinggal bersama keluargaku kelak. Aku akan menyediakan satu ruang khusus untuk seni karena aku menyukai segalanya tentang seni. Adanya rumah hasil desainku akan mengingatkan perjuanganku untuk menjadi Arsitek.
Setelah membangun rumah aku ingin membeli mobil. Mobil itu akan menjadi mobil keluarga. Aku tidak terlalu mementingkan harga hal terpenting cukup untuk aku dan keluargaku.
Target hafalanku mencapai 7 juz. Aku ingin target itu tercapai saat umur 25 tahun. Menurutku menghafal Al-Quran lebih mudah dibanding mengingat hafalan kita. Al-Quran akan mudah diingat jika kita sering muraja'ah. Semoga aku diberi kemampuan untuk mencapai targetku.
Salah satu impianku Menunaikan ibadah haji. Aku ingin mengajak keluarga untuk pergi haji bersama. Aku sadar capaianku di dunia hanya sementara. Tujuan sebenarnya saat kita di akhirat. Seluruh pencapaianku semua atas izin Allah. Aku harus menjalani kewajiban sebagai seorang muslim.
Aku menargetkan menikah saat umur 25 tahun. Aku memiliki kriteria suami yang bisa membimbingku ke surga. Selain itu juga memiliki kepekaan terhadap situasiku. Aku ingin kemi berdua dapat mencapai surganya Allah.
Aku berharap memiliki tiga orang anak. Dua anak laki-laki satu anak perempuan. Aku akan mendidik anak-anakku sehingga mereka menjadi orang sukses di kehidupannya. Suamiku juga pasti akan mendidik dengan baik. Aku berharap memiliki keluarga harmonis. Aku akan berusaha mendidik sehingga keluarga kecilku dapat berkumpul di surga kelak.
Aku menargetkan berkeliling dunia bersama orang tuaku. Aku juga akan mengajak keluarga kecilku. Aku juga ingin berkurban atas nama Bundaku. Aku sadar apapun yang aku berikan kepada orang tuaku tidak akan bisa membalas jasa mereka di kehidupanku.
Aku ingin bersedekah kepada orang kurang mampu setiap hari Jumat. Bekerja kelak aku ingin menyumbangkan hartaku kepada panti asuhan. Aku juga ingin mendonorkan darahku jika diperlukan. Menurutku bersedekah itu menyenangkan terlebih saat orang yang diberikan memanfaatkan. Aku mengetahui dalam hartaku ada bagian milik orang lain.
Aku akan membangun suatu tempat untuk para pelukis agar mereka bisa melelang lukisan mereka. Adanya tempat tersebut menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat. Mengakibatkan berkurangnya pengangguran pada kota tersebut. Setelah berkembangnya tempat melukis aku akan membangun cabang di kota lain.
Aku berharap wafat dalam keadaan husnul khatimah tanpa cacat sedikitpun. Aku ingin wafat pada hari Jumat. Aku ingin wafat sehabis shalat setelah membaca ayat kursi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H