Elsa Nopiyanti, Imra Atun Helmi, Shinta Setyowati, Sindriana Regita Pramesti, dan Tita Salsabila
Dosen pengampu : Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si
Sejak adanya pandemi COVID-19 sebagian besar kegiatan di luar ruangan harus dibatasi. Pemerintah memberikan aturan bahwa sebagian besar kegiatan seperti bekerja dan bersekolah dilakukan secara daring dari rumah masing-masing.Â
Transportasi merupakan salah satu kegiatan yang telah menjadi rutinitas dikalangan masyarakat sehingga menjadi salah satu hal yang penting untuk menunjang kehidupan manusia. Â Teknologi terus menerus berkembang dan pelayanan yang serba online telah mendorong munculnya terobosan baru dalam penggunaan transportasi, seperti misalnya transportasi online dan delivery food.Â
Penggunaan transportasi online di Indonesia sangatlah popular. Berdasarkan riset dari Google, Temasek dan Bain & Company, Indonesia memiliki pangsa pasar jaya layanan tertinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar US$ 5,7 miliar di tahun 2019 dan diproyeksikan mencapai US$ 18 miliar pada tahun 2025.Â
Penggunaan transportasi online popular di masyarakat karena mempermudah masyarakat dalam memilih moda transportasi dengan biaya yang telah ditentukan dan  keamanan serta kenyamanan yang lebih terjamin. Adanya potongan harga membuat dan banyak orang yang beralih dari moda transportasi konvensional ke moda transportasi online. Â
Penggunaan gadget sejak era pandemi COVID-19 semakin tinggi menandakan bahwa frekuensi masyarakat untuk menggunakan smartphone-nya lebih tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri makanan tumbuh sebesar 0.22% pada triwulan II tahun 2020.
Adanya terobosan ini memerlukan suatu manajemen sumber daya keluarga, yaitu  proses pengambilan keputusan individu dalam sebuah keluarga terkait penggunaan dan pengelolaan sumber daya untuk kepentingan keluarga.Â
Dengan adanya manajemen, memungkinkan setiap anggota keluarga untuk mampu bertahan dan beradaptasi dari berbagai kondisi dan tekanan baik dari lingkungan internal maupun eksternal dan keluarga dapat mencapai tujuan keluarganya dengan lebih optimal.
Sumberdaya keluarga diantaranya waktu dan uang. Kedua sumberdaya ini perlu diatur karena sifatnya yang terbatas. Individu yang melakukan kerja secara terencana dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Prinsip dasarnya yaitu menyediakan waktu untuk merencanakan dan menetapkan skala prioritas.Â
Waktu itu sangat berharga dan waktu yang berlalu tidak dapat di ulang lagi. Apapun prioritasnya, manajemen waktu berperan dalam mencapai target atau tujuan yang sudah direncanakan.Pengelolaan keuangan dalam keluarga adalah cara  Begitupun dengan uang harus dikelola dengan cerdas, cermat dan tepat.
Layanan transportasi online banyak memberikan penawaran yang menarik seperti biaya yang lebih murah, kenyamanan dan keamanan yang lebih terjamin, Â potongan ongkos kirim, pembayaran dengan dompet digital, transaksi non tunai serta penawaran cashback sehingga konsumen merasa penggunaannya dapat mendukung price saving orientation.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, konsumen menemukan informasi dan membeli barang dengan cara yang lebih cepat. Kedua layanan ini juga menjadi solusi untuk keluarga dengan waktu luang yang sedikit agar lebih efisien terutama di masa pandemi seperti saat ini.Â
Transportasi online dipayungi oleh Peraturan Menteri Perhubungan No. 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek yang mengatur jenis  pelayanan, pengusahaan, penyelenggaraan angkutan umum dengan aplikasi berbasis teknologi informasi, pengawasan angkutan umum serta peran serta masyarakat dan sanksi administrasi sehingga segala aktivitas transportasi online sudah dirasa legal.Â
Penggunaan layanan delivery food sudah berkembang sejak tahun 2017 akibat dari adanya transportasi online yang meningkat pesat. Kolaborasi layanan transportasi online dan delivery food dapat membantu untuk menjangkau konsumen yang berlokasi jauh dari rumah makan maupun konsumen dengan waktu luang yang sedikit.Â
Online delivery food juga memberikan kemudahan bagi konsumen seperti memesan makanan dari restoran yang tempatnya berbeda, Â menyediakan informasi yang lebih lengkap, terkini, dan akurat.
 Informasi yang dapat diakses pelanggan berupa alamat restoran, dan pilihan menu, serta pengalaman pelanggan sebelumnya melalui ulasan online dan peringkat online, atau bahkan memantau pesanan. Namun tidak hanya berdampak positif, beberapa sumber menyebutkan kerugian online delivery food dan transportasi online seperti peningkatan biaya, pesanan yang telat diantar, driver yang tersesat, dan pesanan yang keliru.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber diperoleh hasil bahwa keluarga narasumber memiliki frekuensi penggunaan layanan transportasi online dan delivery food yang cukup tinggi sejak 4 tahun terakhir terutama saat pandemi COVID-19.Â
Rata-rata dalam sebulan melakukan delivery food maupun kebutuhan lainnnya sebanyak 16 kali, dikarenakan merasa lebih aman, terjamin, efisien, nyaman, dan praktis.Â
Kelebihan lain yang dirasakan tidak perlu mengantri di tempat makanan, dan sering ada promo sehingga biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau. Pengeluaran yang digunakan untuk layanan transportasi online dan delivery food dalam keluarga narasumber ini sebanyak 30% dari total pendapatan per bulan sebagai kebutuhan pokok.Â
Dari pemasukan pendapatan keluarga, pengeluaran untuk layanan transportasi online maupun delivery food sekitar 30%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sejak pandemi COVID-19, sebagian besar keluarga dalam rumah tangga membatasi diri untuk keluar rumah sehingga melakukan layanan transportasi online maupun delivery food yang mengakibatkan semakin meningkatnya pengeluaran yang dikeluarkan dan manajemen keuangan keluarga tidak terkontrol dengan baik.
Peningkatan pembelanjaan online yang mengakibatkan meningkatnya pengeluaran keluarga didukung dengan data menurut Khoiriah et al. (2020), berdasarkan hasil wawancara yang dilakukannya, diperoleh kenyataan bahwa tidak satu pun kepala keluarga pernah melakukan pengelolaan keuangan keluarga yang jelas.Â
Para keluarga hanya membelanjakan pendapatannya tanpa memiliki perencanaan yang baik, sehingga pada saat tertentu dimana harus mengeluarkan dana secara mendadak keluarga yang kebingungan, sehingga mencari jalan pintas dengan berhutang.Â
Oleh karena itu, pengelolaan keuangan penting diterapkan dalam keluarga agar mampu bertahan tanpa menambah hutang di tengah masa pandemi COVID-19 yang masih mewabah sampai saat ini.Â
Dengan memberikan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dalam mengatur keuangan keluarga yang baik, seperti melalui metode sederhana dengan menabung dan membuat anggaran, sehingga dapat membantu keluarga dalam mengelola keuangan dan masa depan yang baik (Khoiriah et al. 2020).
Transportasi online dan delivery food berpengaruh signifikan terhadap manajemen waktu dan keuangan keluarga. Dengan adanya transportasi online maupun delivery food dapat mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan efisiensi waktu.Â
Namun, terdapat dampak negatif bagi keuangan keluarga seperti pengeluaran keluarga akan menjadi lebih tinggi karena penggunaannya berlebihan. Kebutuhan terhadap kedua layanan ini mengalami peningkatan di masa pandemi, akibatnya pengeluaran yang dikeluarkan dan manajemen keuangan keluarga tidak terkontrol dengan baik sehingga masyarakat banyak yang mengalami krisis ekonomi.Â
Berdasarkan hasil wawancara dan survey, diharapkan penggunaan jasa online dapat diatur dengan baik dengan membuat anggaran rumah tangga dan menabung dapat membantu keluarga dalam mengelola keuangan dan masa depan yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H